14 Pesan Mbah Moen Semasa Hidup yang Patut Kita Resapi

14 Pesan Mbah Moen Semasa Hidup yang Patut Kita Resapi 1

JAKARTA – Kabar duka kembali menyapa Indonesia, kali ini kabar datang dari salah satu ulama besar di Indonesia, yakni KH Maimun Zubair yang wafat di kota suci Mekkah dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji.

Semasa hidupnya, Mbah Moen (sapaan beliau) telah meninggalkan banyak warisan ilmu, khususnya kepada santri-santri Beliau. Di beberapa kesempatan, Beliau juga sering menitipkan pesan kepada orang-orang di sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa pesan mendalam dari Mbah Moen yang Saluran8 himpun dari berbagai sumber.

  1. Anda sekolah yang model apapun, jangan pernah tinggalkan mengaji
  2. Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah, barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
  3. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti, setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.
  4. Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
  5.  Dunyo iku dadi tepo tulodone neng akhirat:
    الدنيا مراة في الاخرة
    (Dunia itu menjadi contoh atau cermin di akhirat).
  6. Wong iku seng apik ora kena nyepeleake doso senajan cilik, lan ora keno anggak karo amal senajan akeh amale. (Orang itu yang bagus ialah tidak menyepelekan dosa meskipun kecil dan tidak sombong ketika punya amal meskipun banyak).
  7. Omah nek dinggoni sholat sunnah jembar rizqine (Rumah jika dipakai untuk shalat sunnah maka rizkinya luas).
  8. Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
  9. Biso parek karo Allah iku dengan bil ilmi wattaqwa. (Bisa dekat dengan Allah itu dengan ilmu dan ketakwaan).
  10. Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis. (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis)
  11. Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener. (Ada yang lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar).
  12. Kudu wani ngetoke gagah senajan rasane kudu nangis (harus berani tampil kuat, meski sebenarnya ingin menangis)
  13. Ojo kakean su’udzon mundak peteng ati lan rekoso urip (jangan sering buruk sangka biar hatimu tidak gelap, dan tidak hidup sengsara)
  14. Apik-apik’e wong iku taqwo marang Allah yoiku ora ngelakoni doso mboh iku doso cilik utowo doso gede kabeh iku di tinggal. (Bagus-bagusnya orang itu ialah orang yang bertaqwa, yaitu tidak mau melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar semuanya ditinggal).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *