BAKU – Armenia dan Azerbaijan saling tuduh pada hari Minggu (18/10/2020) karena melanggar gencatan senjata dalam memperebutkan daerah kekuasaan di daerha pegunungan Nagorno-Karabakh hanya berselang beberapa jam setelah gencatan senjata disepakati.
Gencatan senjata yang disepakati Sabtu mulai berlaku pada tengah malam waktu setempat setelah gencatan senjata yang ditengahi Rusia selama seminggu gagal menghentikan pertempuran ‘terburuk’ di Kaukasus Selatan sejak tahun 1990-an. Sedikitnya 750 orang tewas sejak pertempuran dimulai pada 27 September.
Kementerian Pertahanan Azeri mengatakan wilayah Aghdam, yang berdekatan dengan Nagorno-Karabakh diserang oleh Armenia. ia menyebut unit militer Armenia melepaskan tembakan dari senjata kaliber besar di sepanjang perbasatan yang dibantah Armenia mengutip Reuters.
Kementerian pertahanan Azeri mengungkapkan musub menembak di sekitar kota Jibrail.
“Musuh menembak di sekitar kota Jabrail, serta desa-desa di wilayah ini menggunakan mortir dan artileri.” ucap pihak Kementrian Pertahanan Azeri.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa unit militer Azeri menjatuhkan pesawat perang Su-25 Armenia,
Pejabat di Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azeri telah melancarkan serangan terhadap posisi militer daerah tersebut yang menyebabkan jatuhnya korban di kedua sisi perbatasan.
Nagorno-Karabakh merupakan wilayah pegunungan yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan namun diatur oleh etnis Armenia. Gencatan senjata awal bulan ini bertujuan agar mereka bisa mengembalikan korban dan mayat yang tewas dalam bentrokan di sekitar daerah konflik.
Discussion about this post