Adakan Pertemuan Daring, Biden dan Trudeau Sepakat Tekan Pengaruh Tiongkok

Adakan pertemuan daring, Biden dan Trudeau sepakat tekan pengaruh Tiongkok (net)
Adakan pertemuan daring, Biden dan Trudeau sepakat tekan pengaruh Tiongkok (net)

WASHINGTON – Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada hari Selasa (23/2) lalu berbincang dalam sebuah pertemuan daring untuk membahas pershabatan antar negara tersebut dan bekerja sama untuk menekan pengaruh Tiongkok.

“Amerika Serikat tidak memiliki teman dekat, tidak ada teman dekat selain Kanada,” kata Biden kepada Trudeau dalam pertemuan daring.

Bacaan Lainnya

“Itulah mengapa Anda menjadi panggilan pertama saya sebagai presiden (dan) pertemuan bilateral pertama saya,” lanjut Biden.

Setelah berbicara selama sekitar dua jam, kedua pemimpin muncul dan mengatakan bahwa mereka berencana untuk bekerja sama secara erat untuk memerangi pandemi Covid-19 dan perubahan iklim, dengan tujuan mencapai bebas emisi pada tahun 2050 mendatang.

Trudeau juga berterima kasih kepada Biden karena menegaskan kembali dukungan AS untuk pembebasan dua warga Kanada yang ditahan oleh Tiongkok yakni Michael Spavor dan Michael Kovrig.

“Manusia tidak menukar chip…. Kami akan bekerja sama sampai kami mendapatkan mereka (Michael Spavor dan Michael Kovrig) kembali dengan selamat.” kata Biden.

Trudeau menyambut baik pemerintahan Biden, dengan alasan perhatian khusus Washington terhadap perubahan iklim berbeda dengan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.

“Terima kasih, sekali lagi, karena telah melangkah sedemikian besar dalam menangani perubahan iklim. Kepemimpinan AS telah sangat dirindukan selama beberapa tahun terakhir,” ujar Trudeau.

Sementara itu mengenai Covid-19, seorang sumber dari pemerintah Kanada mengungkapkan hingga kini pihaknya masih belum mendapat kepastian terkait akses vaksin Covid-19 yang diproduksi Amerika Serikat, saat ini Kanada baru menerima dosis dari Eropa.

“Kami fokus pada diri kami sendiri, Amerika Serikat fokus pada dirinya sendiri. Mereka merasa kekurangan pasokan,” kata sumber tersebut menlansir Reuters.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *