KABUL-Berdasarkan keterangan yang Dilansir dari laman Theguardian.com, Senin, 8 Juli 2019, ledakan tersebut berasal dari bom mobil.
Kubu Taliban Islam mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang melukai 180 orang tersebut.
Selain anak-anak, puluhan perwira juga ikut terbunuh dalam ledakan tersebut. “Serangan ini membahayakan anak-anak, saya sangat mengutuknya,” kata perwakilan khusus Amerika Serikat (AS) untuk rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad.
Tidak hanya menewaskan banyak orang, Gedung sekolah pun dibuat hancur.”Jumlah korban mungkin meningkat karena ini bukan laporan terakhir dari mereka yang terluka dalam ledakan kuat,” kata Zaher Shah Nekmal, seorang pejabat kesehatan di Provinsi Ghazni.
Otoritas setempat mengatakan bahwa hampir setiap hari ledakan hebat terjadi di Afghanistan meski pemerintah Amerika sedang berupaya meningkatkan upaya menuju perjanjian damai guna mengakhiri perang 18 tahun. SABIQ