Dua Kapal Perang Milik TNI AL Terlibat Passex dengan Kapal Perang India di Laut Jawa

Dua Kapal Perang Milik TNI AL Terlibat Passex dengan Kapal Perang India di Laut Jawa

JAKARTA – Dua Kapal Perang milik TNI AL  (KRI) Bung Tomo (TOM) – 357 dan KRI Usman Harun (USH) – 359 menggelar Passing Exercise (Passex) dengan unsur-unsur Indian Navy  yakni INS Sahyadri-F49 dan INS Kamorta-P28, di perairan Laut Jawa. Sabtu kemarin 19 Juni 2022.

Ke empat kapal perang dua negara sahabat ini melaksanakan latihan dengan membentuk formasi Charlie lambung kanan. Selanjutnya INS Kamorta mengirimkan tanda melalui kibaran bendera sebagai isyarat bahwa seluruh kapal sudah dalam formasi, yang diteruskan kepada KRI USH dan KRI TOM.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan Informasi yang diterima Saluran8.com dari Dispen AL menerangkan Serial latihan selanjutnya adalah Replenishment at Sea (RAS), sebagai kapal penerima, KRI TOM menerima approach dari lambung kanan INS Syahdari,

Sementara itu, KRI USH  menerima approach dari lambung kiri INS Kamorta sebagai kapal pemberi. Dengan kecepatan 10 knots dan jarak 45 yard, mail bag transfer yang dikirim dapat terima oleh KRI dan INS dengan aman serta lancar.

 

Dua Kapal Perang Milik TNI AL Terlibat Passex dengan Kapal Perang India di Laut Jawa 1

Usai melaksanakan Passex, unsur TNI AL dan Indian Navy membentuk formasi 1 untuk melakukan Farewell Pass. INS Sahyadri dan INS Kamorta dengan cepat 17 knots mendahului KRI TOM dan KRI USH lambung kanan. Pada saat Indian Navy Ship melintang, KRI TOM dan KRI USH mengirimkan isyarat lampu. Kemudian KRI TOM memberikan Farewell Speech kepada Indian Navy Ship. Selesai pelaksanaan, KRI TOM dan KRI USH kembali ke pelabuhan Tanjung Priok.

Kegiatan Passex antara TNI AL dan Indian Navy merupakan salah satu upaya diplomasi dalam program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang  menekankan kepada komandan-komandan KRI untuk meningkatkan latihan dengan kapal-kapal perang asing yang melintas tidak hanya di Natuna namun juga di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Nasional, karena latihan tersebut juga merupakan sarana diplomasi untuk menjaga stabilitas keamanan maritim di wilayah Indonesia dan di kawasan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *