JAKARTA – Pengamat Militer dan intelejen dari Universitas Pertahanan (Unhan), Dr. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si (Nuning) meminta Pemerintah hiraukan permintaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk kebebasan Pilot Susi Air asal Selendia Baru, Capt Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB.
“Kelompok Separatis Teroris (KKST)/KKB Papua minta uang dan senjata untuk tebusan pilot Susi Air, ini sudah keterlaluan. (Pemerintah) Tidak perlu dituruti hal itu,” katanya kepada Saluran8.com.
Menurut Nuning, Permintaan tebusan yang dilakukan pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya merupakan tindakan Insurjensi. Maka dari itu, diperlukan adanya pendalaman dalam bentuk penelitian yang mengurai masalah yang ada sekarang ini.
“Apakah (ini) merupakan Rancangan Operasi Terintegrasi yang sudah sesuai analisa tugas dan analisa sasaran. Penting pemilihan personel terlatih untuk laksanakan operasi di Papua,” ucapnya.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu menuturkan dalam mengatasi KST/KKB sebenarnya tidak terlalu sukar, hanya saja diperkukan niat dan semangat yang tinggi.
” Kita ingin meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Papua, jangan lemah hadapi KST/KKB. Mereka ini nampaknya kaum separatis yang gunakan cover identitas sebagai KKB. Perlengkapan tentu kita lebih unggul, perlu disiapkan niat, semangat, tekad, keberanian, mental, moril yang sangat kuat dan tangguh untuk mengatasi KST/KKB,” jelasnya.
Nuning melanjutkan sudah saatnya TNI berperan aktif untuk atasi masalah di Papua. Seharusnya dengan pertimbangan darurat terorisme kontemporer, Negara dapat secara efektif melaksanakan program pencegahan melalui pola Deradikalisasi secara meluas. Kolaborasi TNI (yang berbasis mempertahankan Kedaulatan Negara) dan Polri yang berbasis melakukan Penegakan Hukum.
Sebagaimana diketahui, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan pihaknya tidak akan mengabulkan permintaan para gerombolan teroris itu.
Mathius menambahkan saat ini Polri dan TNI telah menyiapkan langkah-langkah serius dalam penindakan hukum terhadap Egianus Kogoya dan kawan-kawan.
“Kita sudah menyiapkan langkah-langkah serius dalam penindakan hukum terhadap KKB. Kita membutuhkan waktu dan kesabaran untuk kerja keras ini. Sehingga pada kesempatan ini sekali lagi saya minta dukungan dari semua pihak,” terangnya.
“Di sisi lain kami berhitung agar tidak ada dampak bagi masyarakat tiap kampung atau distrik yang menjadi bagian dari penanganan yang dilakukan aparat. Kita tidak mau ada imbas lain sehingga jangan sampai ketika terjadi imbas bagi terhadap masyarakat setempat bisa dipakai oleh kelompok lain yang berseberangan untuk menggulirkan isu pelanggaran HAM,” tegasnya