JAKARTA – Facebook Presiden Venezuela dibekukamenolak vaksin n, hal ini dilakukan pihak Facebook karena Nicolas Maduro dianggap melanggar kebijakan Facebook mengenai informasi penyebaran informasi mengenai Covid-19.
Pihak Facebook juga menyebutkan bahwa mereka sudah menghapus video yang berisi tentang promosi Carvativir, produk buatan Venezuela yang disebut dapat menyembuhkan seseorang dari virus Covid-19.
Pembekuan akun ini sengaja diambil Facebook karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19.
Akibat pembekuan yang dilakukan ini pemerintah Venezuela menuding jika Facebook melakukan tindakan toteliterisme digital karena membekukan akun pribadi milik Presiden Venezuela tersebut selasa 30 hari.
“Kami melihat totaliterisme digital yang dilakukan oleh perusahaan internasional yang ingin memaksakan hukum mereka di negara lain di dunia,” ungkap Kementerian Informasi Venezuela mengutip Reuters.
Para dokter di Venezuela sebelumnya juga telah menyebutkan jika efektivitas Carvativir terhadap virus korona masih belum bisa dipertanggung jawabkan. Obat tersebut diketahui berasal dari thyme, ramuan kuno yang sudah digunakan selama berabad-abad lalu dalam pengobatan tradisional.
Untuk diketahui Negara Venezuela baru-baru ini telah mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19. Hingga saat ini Venezuela telah melaporkan sekitar 155.600 kasus Covid-19 dan lebih dari 1.500 kematian semenjak dimulainya pandemi pada tahun 2020 lalu.
Walaupun ada bukti kenaikan kasus, negara ini tetap menolak untuk menerima vaksin AstraZeneca yang diberikan oleh WHO untuk negara dengan penghasilan rendah. Venezuela masih mengkhawatirkan efek samping dari vaksin tersebut.
Discussion about this post