Heboh Penarikan Dana Muhammadiyah dari BSI

Heboh Penarikan Dana Muhammadiyah dari BSI
Heboh Penarikan Dana Muhammadiyah dari BSI

SALURAN8.COM, Jakarta – Kabar tentang Muhammadiyah yang menarik dana simpanan dan pembiayaan organisasinya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menarik perhatian. Uang yang dikelola oleh organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia ini kabarnya mencapai belasan triliun rupiah.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menjelaskan bahwa penarikan dana ini dilakukan karena terlalu banyak dana organisasi yang ditempatkan di BSI. “Kondisi ini secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk),” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Rabu, 5 Juni 2024.

Anwar menambahkan bahwa bank syariah lainnya tidak mampu bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan. Jika situasi ini berlanjut, ia khawatir akan terjadi persaingan tidak sehat di antara perbankan syariah, yang tentunya tidak diinginkan oleh Muhammadiyah.

Meski demikian, Muhammadiyah tetap berkomitmen tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Anwar menyatakan, “Muhammadiyah akan terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah.”

PP Muhammadiyah mengumumkan bahwa mereka akan menarik dana simpanan dan pembiayaan dari BSI dan memindahkannya ke beberapa bank syariah swasta lainnya, setelah melakukan konsolidasi keuangan dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta pada 26 Mei 2024.

Dalam memo bertanggal 30 Mei 2024, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa dana tersebut akan dialihkan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank-bank syariah daerah lainnya. Selain itu, mereka juga akan memindahkan dana ke bank-bank lain yang telah bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Berdasarkan informasi dari situs resminya, Muhammadiyah yang didirikan pada 1912 telah mengembangkan pendidikan Islam modern sejak era penjajahan Belanda. Saat ini, mereka memiliki 5.345 sekolah dan madrasah dari tingkat TK hingga SMA dan SMK.

Dalam pendidikan tinggi, Muhammadiyah dan Aisyiah (organisasi perempuan Muhammadiyah) memiliki 172 kampus yang terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, dan 36 institusi lainnya. Beberapa universitas terkemuka di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka di Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Di sektor kesehatan, Muhammadiyah memiliki 122 rumah sakit dan 231 klinik, termasuk Rumah Sakit Islam Cempaka Putih dan RS PKU Muhammadiyah di Yogyakarta. Selain itu, Muhammadiyah juga mengelola 1.012 unit usaha yang dikenal sebagai Amal Usaha Muhammadiyah Sosial dan memiliki aset wakaf di 20.465 lokasi dengan total luas tanah 214.742.677 m².

Tanggapan BSI

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyatakan bahwa perseroan tetap berkomitmen untuk melayani dan mengembangkan ekonomi umat melalui kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh pemangku kepentingan. Wisnu menegaskan, “Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” dalam keterangan resmi pada Rabu, 5 Juni 2024.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *