Hong Kong di Ambang Resesi, Carrie Lam Akan Ajak Demonstran Berdialog

Hong Kong di ambang resesi, Carrie Lam akan ajak demonstran berdialog (net)
Hong Kong di ambang resesi, Carrie Lam akan ajak demonstran berdialog (net)

HONG KONG – Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengungkapkan bahwa ia berharap agar protes anti pemerintah yang berjalan damai pada akhir pekan lalu merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perdamaian dan berakhirnya aksi demonstrasi di Hong Kong yang sudah berjalan selama beberapa pekan terakhir ini.

Ratusan ribu pendemo di Hong Kong berunjuk rasa dengan damai pada hari Minggu (18/8) dibawah guyuran hujan lebat.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat berharap bahwa ini adalah awal dari masyarakat kembali (membawa) kedamaian dan menjauh dari kekerasan,” ucap Lam seperti yang dilaporkan Reuters.

“… Kami akan segera memulai pekerjaan untuk membangun platform untuk dialog. Dialog ini, saya harap, akan didasarkan pada saling pengertian dan saling menghormati dan menemukan jalan keluar untuk Hong Kong hari ini.” lanjutnya.

Aksi protes ini tercetus pada bulan Juni 2019 lalu, massa memprotes adanya RUU Ekstradisi yang sekarang ditangguhkan.

Protes yang lebih lanjut rencanaya akan diaksikan beberapa hari kedepan secara bergantian. Para pekerja kereta bawah tanah pada hari Rabu, siswa sekolah menengah pada hari Kamis dan para akuntan dikabarkan akan berunjuk rasa pada hari Jumat.

Para demonstran memiliki beberapa tuntutan dalam aksi unjuk rasanya tersebut, seperti pembatalan RUU Ekstradisi, Pengunduran diri Carrie Lam, dan baru-baru ini menginginkan Hong Kong menjadi wilayah yang berdemokrasi.

Sedikitnya, sudah ada 700 orang yang ditahan oleh pihak kepolisian selama masa demonstrasi yang berlangsung sejak bulan Juni ini.

Perekonomian Hong Kong juga tercatat melemah seiring berjalannya demo. Pelabuhan Hong Kong yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dikabarkan tengah di ambang resesi sejak satu dekade lalu. Pada kuartal April-Juni 2019, Hong Kong juga mengalami tekanan ekonomi sebanyak 0,4% dari kuartal sebelumnya.

“Ekonomi Hong Kong menghadapi risiko penurunan. Kita bisa melihat ini dari data di babak pertama. Sebenarnya, saya pikir data di babak pertama belum sepenuhnya mencerminkan keseriusan masalah,” ungkap Carrie Lam, pemimpin Hong-Kong.

Tiongkok telah memberikan tekanan besar pada perusahaan-perusahaan besar di Hong Kong, terutama Cathay Pasific Airways. Sebelumnya, Pasific Cathay Airways telah memecat dua pilotnya karena dikatahui telibat dalam aksi demonstran Hong Kong beberapa waktu lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *