JAKARTA-Menurut Tantowi, ada banyak faktor yang digunakan pemerintah Selandia Baru dalam menangani Covid-19.
Salah satu catatan penting menurut Tantowi Selandia Baru menjadi negara paling terakhir terpapar covid, sehingga negara ini setempat mempelajari cara dan metode penanganan Covid 19, hasilnya Selandia Baru menjadi negara yang paling siap dalam perang menghadapi Covid-19.
Tantowi juga mengatakan bahwa pendapat para ahli dan akademisi sangat diberikan ruang yang sangat luas untuk mengatasi masalah ini.
Pola kebijakan pemerintah seperti ini menjadi tepat dan konsisten sehingga undang-undang yang dibuat cepat terlaksana dan langsung diimplementasikan dalam mencegah penularan Covid 19 di Selandia Baru.
Kasus Covid pertama kali di Selandia Baru tercatat dan dilaporkan oleh pemerintah pada 28 Februari, hingga 11 Mei 2020, tedapat 1.497 kasus. Penerapan status ketat dengan memberlakukan lockdown diterapkan pemerintah setempat dalam memerangi virus ini.
Seluruh perbatasan masuk dan keluar Selandia Baru di tutup pada pukul 11:59 tepatnya pada 7 Maret 2020. Warga yang kembali dengan menggunakan pesawat dan yang lainnya diminta untuk melakukan isolasi diri, khususnya mereka-mereka yang habis berpergian ke luar negeri.
Siaga atau sistem kesiaan level empat diterapkan oleh pemerintah setempat dalam menekan angka Covid 19.
Selain itu, sikap disiplin masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan lainnya. Tantowi mengatakan, warga Selandia Baru cenderung lebih mudah diajak untuk ikut kebijakan pemerintah. Hal itu lantaran 71 persen masyarakat mengandalkan media massa seperti koran, televisi, dan radio, untuk memperoleh informasi.
Tantowi menyatakan bahwa masyarakat Selandia Baru tak terlalu mengandalkan media sosial atau internet dalam mencari informasi. “Jadi warga memang dibiasakan mendapat informasi dari yang sudah terverifikasi kebenarannya.” Katanya. SABIQ
