Iran Menolak Pembicaraan Dengan AS Usai Donald Trump Berlakukan Sanksi Baru

Iran Menolak Pembicaraan Dengan AS Usai Presiden Donald Trump Berlakukan Sanksi Baru (net)
Iran Tolak Pembicaraan Dengan AS Usai Presiden Donald Trump Berlakukan Sanksi Baru (net)

NEW YORK – Dewan Keamanan (DK) PBB pada hari Senin (24/06) melaporkan langkah-langkah untuk menyelesaikan ketegangan di Teluk. Namun, Iran menolak pembicaraan dengan AS usai Presiden  Donald Trump memberlakukan sanksi baru untuk “Negeri Mullah” tersebut.

Dalam pernyataan pers dengan suara yang bulat, DK PBB mengutuk serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan ancaman terhadap pasokan energi dunia, perdamaian serta keamanan internasional.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, DK PBB menyetujui sebuah pernyataan yang tidak menyebut Iran sebagai “aktor” di balik penyerangan tersebut dan menegaskan bahwa semua pihak harus menahan diri dari konfrontasi militer.

Sikap Bersama dari DK PBB terjadi beberapa jam setelah Trump memberikan sanksi baru kepada Iran dengan menargetkan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan delapan komandan militer Iran.

Di sela pertemuan tersebut, Duta Besar Iran untuk PBB mengungkapkan kepada wartawan bahwa situasinya tidak memungkinkan untuk dilakukan dialog dengan Amerika Serikat.

“Anda tidak dapat memulai dialog dengan seseorang yang mengancam Anda, yang mengintimidasi Anda,” beber Duta Besar Majid Takht Ravanchi.

“Suasana dialog semacam itu belum siap.” Sambungnya.

Selanjutnya, DK PBB menyampaikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan dan semua negara di Kawasan itu agar menahan diri secara maksimal dan mengambil tindakan untuk mengurangi eskalasi dan ketegangan

“Anggota dewan mendesak agar perbedaan harus ditangani secara damai dan melalui dialog,” imbuh pernyataan yang didukung oleh Rusia.

Prancis, Jerman dan Inggris secara terpisah menampikkan “de-eskalasi dan dialog, dengan rasa hormat penuh terhadap aturan internasional.”

Kendati demikian, duta besar Iran menyampaikan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat harus menghentikan perang ekonominya melawan rakyat Iran serta memperbaiki tawaran ke depan.

“Selama ancaman ini ada, tidak mungkin Iran dan AS dapat memulai dialog,” pungkas sang Duta Besar.

Ketegangan diantara Iran dan AS diketahui kian memanas setelah pada pekan lalu Iran menembak jatuh pesawat pengintai AS yang menurut Teheran telah memasuki wilayah mereka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *