Jelang Pelantikan Presiden AS, Sebanyak 25 Ribu Garda Nasional AS Diperiksa FBI

Jelang pelantikan presiden AS, sebanyak 25 ribu garda nasional AS diperiksa FBI (net)
Jelang pelantikan presiden AS, sebanyak 25 ribu garda nasional AS diperiksa FBI (net)

WASHINGTON – Seroang Pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan pihaknya khawatir karena serangan orang dalam atau ancaman dari anggota yang bertugas dalam acara pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih dalam pemilihan Presiden yang dilakukan pada November 2020 lalu.

Oleh sebab itu diketahui sebanyak 25.000 pasukan Garda Nasional yang diketahui akan dikerahkan dalam pelantikan presiden AS tersebut diperiksa terlebih dulu oleh FBI.

Bacaan Lainnya

Upaya ini merupakan bagian dari upaya pencegahan hal yang tak diinginkan setelah adanya penyerbuan di gedung Capitol beberapa waktu lalu yang meminta agar Presiden terpilih Joe Biden ditangguhkan dalam pelantikan.

“Kami terus menjalankan prosesnya, dan melakukan pemantauan kedua, ketiga untuk setiap orang yang ditugaskan untuk mengamankan (acara pelantikan) ini,” kata McCarthy setelah melakukan persiapan pelantikan.

Diketahui sekitar 25.000 anggota Garda Nasional ini mulai datang ke Washington dari berbagai wilayah Amerika Serikat, jumlah yang dikerahkan 2 kali lebih banyak jika dibandingankan pengamanan pelantikan Presiden 4 tahun yang lalu.

Sebelumnya untuk diketahui sekitar ribuan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS pada hari Rabu (6/1/2021) untuk mewujudkan pembatalan kekalahan yang dialami Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020 lalu.

Massa menduduki simbol demokrasi dari Amerika Serikat tersebut dan meminta agar menangguhkan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden. Para perusuh menerobos melewati gerbang keamanan setempat dan memecahkan jendela agar bisa masuk ke dalam pelataran Gedung Capitol. Usaha ini memicu terjadinya bentrok antara petugas kepolisian dan massa.

Diketahui saat kejadian anggota parlemen sedang berada di dalam gedung, para massa yang mencoba menerobos masuk sempat dihalau pihak berwenang dengan menutup akses pintu masuk dan membiarkan para anggota perlemen tersebut melarikan diri melalui pintu lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *