Jelang Tahun Politik, MUI Ingatkan Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

Jelang Tahun Politik, MUI Ingatkan Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) ingatkan pentingnya untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Terlebih jelang tahun politik. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI, Dr KH Abdul Moqsith Ghazali.

“Karena agama ini harus bisa membawa misi kemanusiaan. Bukan hanya politik saja yang bisa mengoyal kebersamaan,” katanya kepada wartawan.

Bacaan Lainnya

Abdul menjelaskan kerukunan antarumat beragama di Indonesia telah berjalan dengan baik. Adanya kesepahaman relasi umat beragama di Indonesia yang menyangkut pada posisi negara Undang-Undang dasar (UUD), dan kesadaran dari tokoh-tokoh lintas agama.

Ditambahkan Abdul terkait refleksi kerukunan umat beragama selama 2022, yaitu pertama, negara Indonesia adalah keputusan bersama. Sehingga argumen-argumen lain yang menolak UUD tidak bisa ditoleransi lagi

Kedua, perbedaan antarumat beragama jika itu terkait akidah maka itu tidak bisa ditukar tambah lagi dengan apapun itu.

“Akan tetapi sejauh menyangkut bukan akidah, maka itu bisa ditoleransi kan?” ujarnya.

Walaupun begitu, ia juga menyampaikan beberapa kendala terkait kerukunan umat beragama pada 2022 kemarin. Diantaranya adanya agama-agama yang unik yang tidak toleran, dan tidak moderat.

“Itulah yang menjadi kendala arus komunikasi antarumat lintas agama,” ujar dia.

Kiai Moqsith juga memberikan pengarahan agar kedepannya kerukunan antarumat beragama tetap terjaga, di antaranya: “Bisa dilakukan dengan membangun tafsir agama yang terbuka dan moderat,” katanya.

Oleh karena itu, Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI telah membuat buku saku. Buku saku tersebut berisi tentang etika berinteraksi dan bagaimana menjalin hubungan dengan pemeluk agama lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *