AMAZON – Asap dari kebakaran hutan di Amazon bisa disebut-sebut menjadi salah satu penyebab cairnya geltser, hal ini menjadi kekhawatiran para peneliti setelah mengeja kekhawatiran krisis air di Amerika Selatan.
Tim menemukan bahwa salju dan es yang berasal dari uap dan asap kebakaran bisa mempercepah melelehnya gletser. Gletser tropis yang mencair bisa menyebabkan jutaan ton liter air naik di lautan, kemudian mereka juga menyebut dampaknya akan terasa di seluruh benua dunia mengutip BBC.
“Penggundulan hutan Amazon dan kebakaran – peristiwa yang terjadi terutama di Bolivia, Peru dan Brasil – tidak dapat dianggap sebagai masalah regional. Karena mereka memiliki dampak sosial pada skala dunia.” kata Dr. Newton de Magalhães Neto dari Universitas Negeri Rio de Janeiro, Brasil
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa partikel karbon hitam yang dihasilkan oleh kebakaran hutan akan terbawa oleh angin dan mengendap di gunung es.
“Setelah disimpan di gletser, (karbon hitam dapat mengubah warna) permukaan salju / es, dan mengurangi kemampuannya untuk memantulkan radiasi matahari – atau sinar matahari.” ucap Dr de Magalhães Neto.
Permukaan es yang berubah warna menjadi gelap itu kemudian menyerap lebih banyak energi matahari, dan mempercepat terjadinya es meleleh.
Hal ini juga sering terjadi di bagian bumi Utara, Greenland yang lebih banyak menerima karbon hitam akibat pembakaran bakar bakar fosil.
“Greenland menerima sejumlah besar karbon hitam dari bahan bakar fosil yang berasal dari dua (tempat) Amerika Utara dan industrialisasi Eropa,” kata Dr de Magalhães Neto.
Akibatnya, gletser di belahan Bumi utara lebih cepat mencair.
“Dan di belahan Bumi utara telah mempercepat pencairan gletser di Kutub Utara.” lanjutnya.
