Kemendagri Dukung Penuh Budayakan dan Promosikan Penggunaan Busana Tenun dan Songket Tradisional

Kemendagri Mendukung Penuh Dalam Upaya Membudayakan , Mempromosikan Serta Penggunaan Busana Tenun dan Songket Tradisional Sebagai Identitas Budaya Bangsa Indonesia

JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen akan memberikan dukungan penuh untuk membudayakan dan mempromosikan kain tenun dan songket di kancah Nasional maupun Internasional. Kain songket dan tenun merupakan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestrarikan.

Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P Balombo mengatakan pihaknya akan mengajak sejumlah stakeholder terkait untuk berperan dalam membudayakan dan mempromosikan tenun dan songket tradisional Indonesia .

Bacaan Lainnya

“Saya kira tadi yang sudah di sampaikan bahwa kita akan berkolaborasi serta bersinergi dengan seluruh stakeholder,” katanya kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat.

La Ode Ahmad menyebutkan membudayakan dan mempromosikan kain tenun dan songket dalam kegiatan Pemilihan Putera-Puteri Tenun dan Songket Indonesia 2022 merupakan terobosan yang luar biasa dan perlu di apresiasi.

“Kita harapkan promosi dan atraksi ini sangat luar biasa. oleh karena itu melalui penggunaan busana pada seluruh instansi pemerintah dan seluruh daerah , pengusaha dalam bekerja di wajibkan agar penggunaan tenun dan songket tradisional menjadi bagian uniform,” ucapnya

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (Kadiifa ) Prof . Dr. Anna Mariana mengatakan untuk membudayakan dan mempromosikan kain tenun dan songket tradisional diperlukan inovasi sehingga penggunaan kain tenun dan songket tradisional di minati dan di gemari oleh generasi muda milenial .

“Mengembangkan Tenun dan songket tradisional secara inovasi sangat penting di era jaman saat ini, ide- ide dari para generasi muda ini , meliliki kreativitas cukup baik dan juga semua sangat memahami digital pada era sekarang ini. Sehingga kita perlu melakukan terobosan- terobosan dalam hal pemasaran di era digitalisasi E comers produk tenun dan songket tradisional bisa berkembang lebih baik dan lebih maju. Kita harapkan melalui anak – anak muda generasi harapan bangsa Indonesia , dapat mencintai , memahami dan menghargai budaya bangsa nya sendri ,” jelasnya.

Melalui Ajang Pemilihan Putera-Puteri Tenun dan Songket Indonesia 2022 yang diselenggarakan oleh Yayasan Putra Putri Tenun songket Indonesia ( YPPTSI ) Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara ( CBKN ) dan Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA ). Para finalis diberikan pembekalan beberapa bidang yakni bidang Sosbud , Ekonomi Bisnis , kebangsaan, public speaking bidang pengetahuan Umum lain.

Anna berharap kegiatan ini juga dapat menarik minat kaum milenial tertarik dan memahami, serta memiliki rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap kain Tenun dan songket tradisional .

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi muda yang bermartabat, beratitude baik , serta menghargai dan mencintai budaya bangsanya sendiri.”jelasnya.

“Melalui generasi muda anak bangsa ini yang semuanya sebagai perwakilan generasi muda, yang akan menjadi duta- duta budaya bangsa , yang akan mempromosikan budaya Tenun dan songket baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat internasional,” terangnya.

Dalam kesempakatan yang sama, Finalis Pemilihan Putera-Puteri Tenun dan Songket Indonesia 2022 dari Provinsi DKI Jakarta, Michel mengaku sangat bangga mengikuti ajang pemilihan tersebut. Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini dirinya telah memberikan kontribusi mengenalkan salah satu warisan budaya leluhur bangsa Indonesia di nasional dan internasional.

“Saya rasa ini memang waktu yang tepat untuk kita generasi muda membangkitkan rasa kecintaan dan nasionalisme dalam diri kita dan generasi muda , kepada produk tenun songket tradisional , terutama kalau kita ingat songket motif warisan leluhur bangsa Indonesia diakui UNESCO itu dari negara tetangga , bukan dari negara kita. Itu juga menjadi misinya yang akan kita perjuangkan lagi , kita akan menggaungkan untuk memakai touch off tenun dan songket di everyday life, pakai busana nya, selendangnya, atau jamnya atau tas, sepatunya , asisoriesnya , dan apapun itu,” tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *