Kenapa Presiden Korea Selatan Ogah Buru-Buru Beli Vaksin?

Presiden Korea Selatan ogah buru-buru beli vaksin (net)
Presiden Korea Selatan ogah buru-buru beli vaksin (net)

SEOUL – Presiden Korea Selatan Moon Jae In mendapat tekanan publik yang terus mendorong dirinya untuk mengamankan stok vaksin bagi warga Korea Selatan untuk menekan terjadinya gelombang ketiga pandemi.

Media setempat juga mengecam agar Presiden Korea Selatan itu melakukan pendekatan kepada produsen vaksin Covid-19 karena dinilai terlalu santai dalam bertindak dan terlalu bergantung pada penelitian lokal.

Bacaan Lainnya

Pada Selasa malam, kantor kepresidenan Korea Selatan menuturkan pemerintah merencanakan program vaksinasi baru bisa dilakukan paling cepat bulan Februari mendatang.

Otoritas kesehatan setempat menyatakan prihatin atas presepsi publik yang emmandang program vaksin sebagai kompetisi adu cepat, padahal pemerintah setempat masih perlu memastikan keamanan dan kepentingan suntikan vaksin tersebut.

“Negara-negara ini (Amerika Serikat) agak tidak pantas untuk kami jadikan sebagai guru, dan mempertimbangkan proses pemeriksaan keamanan, kami yakin tidak ada alasan bagi kami untuk menjadi negara pertama atau kedua di dunia yang menerima vaksin,” kata Son Young-rae pejabat senior Kementerian Kesehatan Korea Selatan.

Sementara itu, batch pertama vaksin Covid-19 untuk personel militer AS yang ditempatkan di Korea Selatan akan tiba paling cepat Kamis, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters, ada sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan.

Pasukan AS Korea (USFK) mengatakan akan mulai memberikan vaksin dan bahwa vaksinasi awal akan dibatasi untuk para pekerja medis di garda terdepan dan militer setempat.

“Selama beberapa hari ke depan, USFK akan mulai menerima dan mengelola vaksin Moderna COVID-19 untuk memerangi virus COVID-19 guna lebih melindungi pasukan dan komunitas kami,” kata USFK dalam sebuah pernyataan.

Korea Selatan memiliki 1.092 kasus virus korona baru pada hari Selasa (22/21), angka ini membuat total kasus virus korona di Korea Selatan naik menjadi 52.550 kasus dan 739 angka kematian, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *