Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Bappeda DKI ‘Kompakan’ Mundur

Anies
Anies Baswedan

JAKARTA-Dalam rancangan tersebut ada banyak poin yang diduga bakal diselewengkan karena nilai belanja yang akan dicantumkan tidak masuk di akal.

Diantaranya yakni anggaran dana untuk influencer mempromosikan kegiatan prawisata DKI Jakarta.

Bacaan Lainnya

Tidak tanggung-tanggung, untuk mempromosikan wisata DKI Jakarta dengan menggunakan pra influencer dinas Pariwisata DKI Jakarta berencana akan menggelontorkan duit Rp 5 miliar.

Hal ini pastinya membuat kaget warga masyarakat, sebab uang sebesar itu hanya digunakan untuk melakukan influen tokoh medos.

Namun, tidak hanya dari dinas pariwisata yang memunculkan anggaran yang bikin heboh jagad dunia maya.

Badan Pendapatan Daerah atau Bappeda juga turut dikuliti oleh Anies.

Dibeberkannya Rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2020 sepertinya membuat malu dari kepala dinas Pariwisata DKI Jakarta, Edy Junaedi  yang pada hari ini menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Dispar Asiantoro.

“Tadi ya ngomong gitu (mundur) sama saya,” katanya saat dihubungi, Jumat (1/11).

Asiantoro mengaku belum mengetahui pasti alasan Edy mundur dari jabatannya. “Enggak tahu alasannya,” ucapnya.

Asiantoro menyebut penjelasan mundurnya Edy dapat dikonfirmasi pada pekan depan. “Senin nanti saja,” katanya.

Terkait siapa pengganti Edy, Asianto menyebut belum mengetahui penggantinya. “Belum tahu,” singkatnya.

Namun tidak hanya Edy yang mengundurkan diri,  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan mengundurkan diri dari jabatannya.

Kepada wartawan Mahendra mengatakan bahwa pada saat ini dibutuhkan sosok yang mampu yang bisa melakukan percepatan dan kerja lebih baik lagi.

“Seperti kita ketahui, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan tentunya kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri,” ujar Mahendra di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11).

Mahendra berharap kinerja Bappeda lebih baik lagi setelah dia mengundurkan diri. “Harapan agar akselerasi Bappeda dapat lebih ditingkatkan di masa-masa yang akan datang,” kata dia.

Mahendra mengundurkan diri di tengah sorotan publik terhadap rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2020 DKI Jakarta karena adanya berbagai kejanggalan. Ada sejumlah usulan anggaran yang nilainya fantastis dan tak masuk akal.

Bappeda merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menyatukan seluruh anggaran di Jakarta. Usulan anggaran yang janggal dan terungkap antara lain anggaran untuk lima orang influencer senilai Rp 5 miliar, pembangunan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, pembelian lem Aibon Rp 82,8 miliar, pembelian bolpoin Rp 124 miliar, dan pembelian komputer Rp 121 miliar. Mahendra mengakui, SKPD asal memasukkan detail komponen anggaran. Detail komponen anggaran yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting bukan anggaran yang sebenarnya.

Lantas siapa tokoh yang menggantikan Mahendra? Tak butuh waktu lama, Anies pun langsung menunjuk  Deputi Gubernur bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman Suharti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta menggantikan Sri Mahendra Satria Wirawan yang mengundurkan diri.

“Dia (Mahendra) akan kembali ke posisi beliau sebelumnya dan kepala Bappeda atau Plt akan dipegang oleh Ibu Suharti Deputi Gubernur bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman” Tambah Anies, Jakarta. SABIQ

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *