Konten Pornografi Ala Youtube Bahayakan Otak Anak

Ilustrasi
Ilutrasi anak menggunakan handphone. Foto: Net

JAKARTA-Sepeti konten-konten video dalam Youtube. Memang, pemerintah terus berupaya mengatasi konten kekerasan dan pornografi. Tapi, tetap saja tontonan haram tersebut masih berkeliaran di dunia maya.

Mungkin bagi orang dewasa konten-konten video pornografi masih bisa kesampingkan dan bisa meminimalisir dampaknya, namun bagaimana jika konten pornografi Youtube  ditonton anak kita.

Bacaan Lainnya

Pastinya kita sebagai orang tua akan kesal lantaran sang buah hati sudah pernah melihat sesuatu yang  memang dilarang buat mereka.

Menurut penelitian, ada beberapa dampak yang akan terjadi jika dibiarkan. Diantaranya anak akan kecanduan, yang kedua merusak otak mereka karena Pre Frontal Cortex a atau PFC anak belum matang berdampak pada daya konsentrasi menurun.

Yang ketiga yang dialami oleh anak akibat menonton pornografi yakni mengalami keinginan untuk mencoba, meniru serta ingin melakukan perbuatan tersebut.

Menurut penuturan dari ahli bedah otak asal Amerika yakni  dr Donald Hilton Jr, anak yang sudah terpapar konten pornografi baik di youtube atau media internet lainnya berdampak kepada berubahnya struktur fungsi otak atau jika ditegaskan merusak otak.

Bagian yang paling dirusak oleh konten pornografi yakni PFC. Selain  membuat anak kurang konsentrasi, anak mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan dan sulit mengendalikan hawa nafsu.

Anak
Ilustrasi anak saat menggunakan gadget

Mark Kastleman, penulis buku The Drugs of the New Millenium, memberi nama pornografi sebagai visual crack cocaine atau narkoba lewat mata.

Kastleman menuding adiksi pornografi pada anak tidak terlepas dari bisnis pornografi yang memang menyasar anak-anak sebagai target pasar.

Perangkap yang diberikan bermacam-macam. Menurut Elly Risman dari Yayasan Kita dan Buah Hati diantaranya konten yang gratis bertebaran di media online. “Selain itu, ternyata, para orangtua tidak mengetahui atau menyadari apa yang telah disaksikan anak-anak mereka melalui berbagai fasilitas yang mereka berikan untuk anak-anak mereka, seperti TV, games, handphone, internet, dan sebagainya,” kata Elly.

Ciri-ciri kecanduan pornografi, antara lain, anak menghabiskan waktu lebih banyak dengan perangkat teknologi, seperti internet, games, atau ponsel. Anak menjadi gampang marah, self esteem-nya rendah, kalau bicara tidak mau menatap mata kita, melawan, suka berkhayal, prestasi akademik merosot tiba-tiba, dan pendiam. “Anak juga biasanya mengamuk kalau ditegur untuk berhenti melakukan aktivitas tertentu tadi,” kata Elly.SABIQ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *