HONG KONG – Seorang pria berusia 31 tahun telah dipenjara selama 21 bulan karena melempar telur di kantor polisi Hong Kong dalam aksi protes yang hingga kini masih terjadi di Hong Kong mengutip CNN.
Kasus ini muncul ketika pengadilan menghadapi banyaknya kasus penangkapan terkait dengan kerusuhan politik tahun lalu, di mana Hong Kong tengah diguncang dengan protes anti-pemerintah yang semakin keras selama berbulan-bulan.
Sebelumnya aksi protes besar-besaran yang terjadi di Hong Kong dan menjadi masalah krisis terbesar sejak dikembalikan dari Inggris ke pemerintahan Cina pada tahun 1997 lalu, kata kepala kantor Urusan Hong Kong dan Makau Cina, pada hari Rabu (7/8)
Zhang Xiaoming, yang merupakan salah satu pejabat Cina yang paling senior yang mengawasi urusan Hong Kong, membuat beberapa argumen selama pertemuan di kota Shenzhen, di Cina Selatan.
Zhang mengadakan forum yang mencakup delegasi Hong Kong ke parlemen China, China’s parliament, the National People’s Congress and China’s atau disingkat CPPCC, untuk membahas krisis politik yang terjadi di wilayah tersebut.
Beberapa bulan belakangan ini Hong Kong menghadapi protes besar-besaran dari para penduduknya, protes tersebut berawal dari penolakan para rakyat Hong Kong dengan adanya RUU Ekstradisi yang saat ini sedang dalam status ditangguhkan, yang memungkinkan para tersangka akan diadili di Cina.
Namun, protes itu semakin meluas ke berbagai aspek, salah satunya ialah para warga Hong Kong menginginkan adanya demokrasi di negara tersebut.
Discussion about this post