Masyarakat Antusias Ikuti Uji Coba KRL Yogyakarta-Solo

Uji Coba KRL Yogyakarta-Solo

JAKARTA – Uji coba KRL Yogyakarta-Solo disambut antusias warga. uji coba pelayanan perjalanan KRL dilaksanakan mulai Senin, 1 -7 Februari 2021 ini.

Pada hari pertama uji coba KRL Yogyakarta – Solo  tercatat ada sekira 1.700 pengguna. Dalam uji coba tersebut, pengelola menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, hal tersebut untuk mengantisipasi terhindar dari virus corona.

Bacaan Lainnya

Penggunaan KRL di Yogyakarta – Solo tidak beda jauh dengan seperti KRL yang ada di Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek). Terlebih dahulu para pengguna diwajibkan melakukan Tap-In dan Tap-Out untuk transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL.

Direktur Utama KAI Commuter, Wiwik Widayanti mengungkapkan peserta peserta uji coba KRL terlebih dahulu harus mendaftar melalui Aplikasi KRL Access dan memiliki tiket yang sesuai untuk naik KRL.

“Tiket yang dapat digunakan adalah Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter maupun kartu uang elektronik dari Bank yaitu Mandiri E-money, BNI Tap Cash, Brizzi dari BRI, dan Flazz BCA.” kata Wiwik kepada Sakuran8.com. rabu (2/2/2021).

Wiwik melanjutkan setiap KMT atau kartu uang elektronik bank hanya berlaku untuk satu orang,”KMT dapat dibeli di seluruh loket stasiun yang melayani KRL dengan harga Rp 30.000,- termasuk saldo Rp 10.000. KAI Commuter juga menyediakan petugas mobile yang akan menawarkan KMT kepada para calon peserta uji coba mudah untuk mendapatkan KMT,” ungkapnya.

Khusus di masa pandemi, KAI Commuter memberlakukan perturan-peraturan terkait protokol kesehatan yang berlaku, seperti pembatasan jumlah pengguna ditiap perjalanan KRL dengan kuota 74 orang per keretanya.

“Pengguna KRL juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum naik KRL, menggunakan masker minimal tiga lapis atau menggunakan masker medis, mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL,” tuturnya.

“Pengguna KRL dilarang makan dan minum di dalam KRL, pengguna juga dilarang duduk di lantai menggunakan kursi lipat atau alas lainnya, serta pengguna KRL dilarang berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam.” Tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *