JAKARTA – Pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak diketahui hilang rada pada Hari Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.
“Pada pukul 14.37 WIB, kapten pesawat sempat meminta naik ke ketinggian 29.000 feet (ketinggian jelajah). Dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Menteri perhubungan (menhub) Budi Karya Sumadi dalam sebuah konferensi daring di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (12/1) malam.
Ia juga menyebut pesawat tersebut hilang radar hanya dalam hitungan menit setelah pesawat lepas landas.
Untuk diketahui, dalam dunia penerbangan ada istilah yang bernama Critical Eleven atau biasa juga disebut dengan Plus 3 minus 8.
Istilah ini merupakan penamaan untuk waktu-waktu krisis atau genting dalam penerbangan yang sering kali terjadi kecelakaan yakni 3 menit setelah lepas landas dan 8 menit sebelum pesawat berhasil mendarat.
Karena masa krisis inilah mengapa pada kondisi saat ini pilot harus memiliki konsentrasi ekstra untuk melakukan komunikasi dengan Air Traffic Controller (ATC) agar dapat mengendalikan pesawat dengan baik dan benar sesuai standar.
Para awak kabin juga dilarang untuk berkomunikasi dengan kokpit kecuali jika ada hal darurat dan sebaliknya.
Untuk menghadapi critical eleven ini para awak kabin biasanya akan memberikan arahan kepada para penumpang agar membuka tirai jendela, mematikan ponsel dan menggunakan sabuk pengaman.
Hal ini disampaikan agar jika terjadi kondisi darurat dapat memudahkan proses evakuasi dan para penumpang hanya diberikan waktu sekitar 90 detik untuk menyelamatkan diri dari pesawat tersebut.
Discussion about this post