MASSACHUSETTS – Dalam masyarakat kerap muncul stigma bahwa kecerdasan seseorang anak diukur dari pelajaran tertentu, misalnya matematika. Dampaknya saat di bangku sekolah, guru dan orang tua cenderung mengejar capaian itu dengan berbagai cara seperti memberikan pelajaran tambahan namun cenderung mengabaikan pelajaran lain.
Padahal tidak setiap anak lahir dengan bakat dan kemampuan matematika. Matematika hanya salah satu dari 8 kecerdasan manusia menurut Multiple Intelligences.
Berkaitan dengan Multiple Intelligences, dunia maya sempat dihebohkan dengan surat inspiratif dari kepala sekolah untuk orang tua siswa. Dikutip dari Business Insider.
Inti dari surat itu adalah orang tua harus paham bahwa pengusaha, musisi, atlet, dan profesi lain punya kebutuhan ilmu yang berbeda. Sehingga anak tidak harus dipaksakan menonjol di satu bidang.
“But, please do remember, amongst the students who will be sitting for the exams there is an artist, who doesn’t need to understand Math… There is an entrepreneur, who doesn’t care about History or English literature…There is a musician, whose Chemistry marks won’t matter…There’s an athlete…whose physical fitness is more important than Physics…
If your child does get top marks, that’s great! But if he or she doesn’t…please don’t take away their self-confidence and dignity from them. Tell them it’s OK, its just an exam! They are cut out for much bigger things in life. Tell them, no matter what they score…you love them and will not judge them.
Please do this, and when you do… watch your children conquer the world. One exam or low mark won’t take away…their dreams and talent.
And please, do not think that doctors and engineers…are the only happy people in the world.”
Yang terjemahan bebasnya lebih kurang:
Tapi, mohon diingat, di antara siswa yang akan ikut ujian itu ada seniman yang tidak perlu mengerti Matematika… Ada pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Bahasa Inggris… Ada musisi, yang nilai Kimia-nya tidak akan berarti… Ada olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika…
Jika anak Anda lulus menjadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka. Katakan saja: “tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian. Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.
Katakan pada mereka, tidak penting berapa pun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka. Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak Anda menaklukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah takkan mencabut impian dan bakat mereka.
Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.
Surat itu menyentuh karena memberikan sudut pandang baru tentang cara memahami bakat seorang anak. Mutiple Intelligences adalah salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk menjawab itu.
Asal Usul Mutiple Intelligences
Multiple Intelligences adalah teori yang diperkenalkan tahun 1983 oleh Howard Gardner, seorang profesor dari Harvard University di Massachusetts, Amerika Serikat.
Gardner percaya bahwa penilaian terhadap kompetensi kognitif manusia sebaiknya diuji melalui 1 set penilaian yang meliputi kemampuan, bakat, keterampilan mental yang kemudian disebut sebagai “kecerdasan.”
Setiap individu normal masing-masing memiliki keterampilan ini sampai batas tertentu. Beberapa orang memiliki keterampilan hingga batas tertentu tergantung bakat alamiah dan proses latihan.
Ada orang-orang jenius dalam bidang musik namun buruk dalam mengeja. Atau juga ada seorang ahli bahasa tetapi dia memiliki masalah dengan perhitungan pecahan. Bahkan ada yang sangat hebat dalam bidang olahraga tetapi tidak terlalu suka membaca buku.
Melalui Multiple Intelligences ini Gardner menyampaikan bahwa kecerdasan ini mungkin lebih manusiawi dan lebih jujur dalam menampilkan data kecerdasan manusia. Apa saja Multiple Intelligences (kecerdasan) itu:
1. Kecerdasan Bahasa atau linguistik (Linguistic intelligence)
Punya teman atau kenalan yang sangat baik dalam menulis caption di sosmed atau membuat tulisan panjang yang menarik? Mungkin dia memang memiliki kecerdasan bahasa. Yaitu kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata–kata secara efektif baik secara oral maupun secara tertulis.
Profesi yang cocok untuk orang yang memiliki kecerdasan ini adalah penulis, wartawan, pembicara, penyair, sastrawan, penyiar berita, dll.

2. Kecerdasan Logika matematika (Logical –mathematical intelligence)
Seperti yang dijelaskan di awal, matematika hanyalah salah satu jenis multiple intelligences. Kecerdasan ini digunakan untuk menghitung, mengukur, mempertimbangkan dalil atau rumus, hipotesis dan menyelesaikan operasi matematika yang kompleks. Serta berpikir menurut aturan logika dan menganalisis pola angka-angka.
Jika anda menyenangi matematika, maka profesi sebagai Ilmuan, ahli matematika, akuntan, ahli mesin dan programmer computer mungkin cocok untuk anda kerjakan.

3. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal intelligence)
Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasarkan pengalaman diri serta mampu berefleksi dan keseimbangan
Orang dengan kecerdasan intrapersonal biasa menganalisis diri mereka sendiri dan mencari pemahaman serta biasanya intuitif dan introvert. Mereka belajar secara mandiri dan melalui refleksi.
Filsafat, psikologi dan teolog adalah bidang yang menarik bagi orang-orang dengan kecerdasan intrapersonal. Mereka juga pandai membantu orang lain memahami diri mereka sendiri juga mampu memprediksi reaksi diri sendiri dan orang lain.

4. Kecerdasan interpersonal (Interpersonal intelligence)
Adalah kebalikan dari kecerdasan Intrapersonal. Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk memahami orang dan membina hubungan yang efektif dengan orang lain. Orang dengan kecerdasan interpersonal berkembang dengan interaksi sosial. Mereka berbakat membangun hubungan dengan orang asing dan mudah mendapatkan teman.
Orang lain sering mencari mereka untuk nasihat, bantuan dan kenyamanan. Mereka pandai membuat orang lain merasa diterima dan sering menjangkau orang luar.
Jika anda merasa memiliki ciri-ciri ini, maka anda cocok menjadi guru, atau pekerja sosial. Bisa juga menjadi artis maupun politisi.

5. Kecerdasan Musik atau musikal (Musical intelligence)
Pernah punya teman atau kenalan yang tidak bisa lepas dari musik? Atau mungkin seseorang yang hanya dengan mendengarkan beberapa nada, langsung bisa memainkan alat musik untuk mengiringi sebuah lagu. Atau bisa mengetahui fals atau tidaknya sebuah suara.
Mungkin orang-orang itu terlahir dengan bakat kecerdasan musik. Yaitu kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk–bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat musik.
Komposer, dirigen, musisi, kritikus, pengarang musik, adalah profesi yang tepat jika memiliki kecerdasan ini.

6. Kecerdasan Visual dan Kecerdasan Spasial (Visual-Spatial Intelligence)
Orang dengan kecerdasan Visual / Spasial sangat menyadari lingkungan mereka dan baik dalam mengingat gambar. Mereka sensitifitas terhadap arah dan tujuan serta bisa menikmati peta seperti membaca arah di aplikasi macam waze/google maps.
Orang-orang ini memiliki kemampuan pengukuran yang tajam dalam hal jarak dan ruang. Orang dengan kecerdasan ini akan terampil dalam menggambar, dekorasi, hingga fotografi. Serta cocok jika menjadi pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek.

7. Kecerdasan kinestetik (bodily-kinesthetic intelligence)
Christiano Ronaldo, Lionel Messi, Susi Susanti, Taufik Hidayat, Jonathan Cristie, Egy Maulana Vikri, Evan Dimas dan atlet lainnya adalah orang-orang dengan kecerdasan kinestetik. Juga orang-orang yang berprofesi sebagai penari, pemahat, pematung, agli bedah, dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan gerak tubuh.
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan trampil dan memegang objek dengan cakap.

8. Kecerdasan Alam/Naturalis (Naturalist Intelligence)
Memiliki kepekaan dan penghargaan terhadap alam. Seperti kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasi aneka spesies, tumbuhan atau flora dan fauna dalam lingkungan. Serta kemampuan untuk menanam tanaman, sayuran, dan buah. Juga memiliki ketertarikan pada hewan dan pandai melatih dan memahami mereka.
Kecerdasan Naturalis berfokus pada bagaimana orang berhubungan dengan lingkungan alami mereka. Naturalis dapat dengan mudah membedakan pola di alam. Mereka sadar dan tertarik dengan fenomena cuaca. Mereka pandai menemukan keajaiban alam.
Naturalis suka berjalan, memanjat, berkemah dan mendaki. Mereka menikmati alam bebas. Orang-orang dengan kecerdasan Naturalis terinspirasi dan diremajakan oleh alam. Jadi jangan heran jika punya teman atau kenalan yang hobi naik gunung atau bahkan bertualan seorang diri.

Demikianlah 8 jenis kecerdasan manusia yang dikenal dengan istilah multiple intelligence.
Dari ciri-ciri di atas, anda punya yang mana saja? Apakah hanya salah satu, atau dua atau mungkin punya semua dari kecerdasan itu?
Sebaik-baiknya pekerjaan adalah yang dilakukan atas dasar hobi, sehingga kita merasa seperti tidak bekerja.
Discussion about this post