KABUL – Seorang jurnalis Afghanistan ditembak mati oleh seseorang di Provinsi Ghazni tengah Afghanistan pada Senin (21/12/2020) oleh seseorang yang masih belum diketahui identitasnya.
Rahmatullah Nekzad ditembak mati saat tengah menuju sebuah masjid seperti yang dilaporkan oleh pejabat keamanan dan Kementrian Dalam Negeri setempat.
Sebagian besar provinsi Ghazni hingga kini berada di bawah kendali Taliban, namun kelompok militan berbasis islam tersebut membantah terlibat dalama kasus pembunuhan tersebut.
“Kami menganggap pembunuhan ini sebagai kerugian bagi negara,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Militan ISIS yang diduga merupakan dalang atas serangkaian serangan terhadap sejumlah sasaran di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap seorang jurnalis lokal awal bulan ini.
Sebelumnya bulan lalu, dua jurnalis dikabarkan tewas dalam kasus pemboman terpisah mengutip Reuters.
Kelompok kebebasan pers internasional, Reporters Without Borders, menyebut Afghanistan sebagai salah satu negara paling tidak aman bagi para jurnalis.
Pada tahun 2019 lalu terhitung ada beberapa jurnalis Afghanistan yang tewas, diantaranya adalah 2 wartawan yang tewas pada Selasa 5 februari 2020 saat orang-orang dengan senjata memasuki sebuah stasiun radio dan menghempaskan tembakan kepada dua wartawan tersebut yang diketahui merupakan seorang presenter dan reporter.
“Keduanya meninggal di tempat kejadian,” ucap Direktur Radio Hamsada, Semin Hussaini.
Namun pihak kepolisian masih menyelidiki motif dibalik serangan pelaku yang terjadi di Provinsi Utara Takhar.
Discussion about this post