Pembahasan Rapim Kemhan 2023, Menhan Prabowo Subanto: Soroti Kondisi Dunia yang Penuh Ketidakpastian

Pembahasan Rapim Kemhan 2023, Menhan Prabowo Subanto: Soroti Kondisi Dunia yang Penuh Ketidakpastian

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) 2023 menyoroti kondisi dunia dan pentingnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah dunia. di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Rabu (18/1/2023).

“Presiden menggambarkan situasi dunia yang penuh ketidakpastian, juga kita harus siap menghadapi segala kemungkinan dan pengakuan indonesia, prestasi Indonesia,” Katanya di Kantor Kemhan, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Rabu (18/1/2023).

Bacaan Lainnya

Mantan Danjen Kopassus itu, Jokowi menceritakan soal kondisi ekonomi Indonesia yang terkendali, upaya penanganan Covid hingga kondisi ekonomi yang positif. Ia mengaku Jokowi ingin agar Indonesia tetap waspada

“Kita harus waspada. itu instruksi beliau harus waspada untuk itu kita harus kerja sinergis, kita harus bekerja sama semua unsur kita dan beliau minta kementerian Pertahanan untuk menjadi semacam koordinator supaya Indonesia selalu antisipasi dan tidak mendadak,” jelasnya.

Prabowo juga menuturkan, rapat pimpinan TNI kali ini akan penyampaian doktrin-doktrin dokumen strategis kebijakan umum pertahanan negara, strategi negara, dan pembangunan kekuatan. Rumusan tersebut dilakukan Kementerian Pertahanan dan diserahkan kepada Panglima TNI, para kepala staf dan jajaran terkait.

Saat disinggung soal kemungkinan pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) 2024 yang haru 70 persen, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia sebelumnya fokus pada upaya penanganan pandemi dalam 2-3 tahun terakhir.

“ancaman pandemi covid 19 begitu luar biasa di mana pemerintah fokusnya adalah melindungi rakyat. jadi anggaran-anggaran kita fokus kepada mengatasi covid. jadi kalau masalah alutsista tertunda itu kita harus menghadapinya,” Kata Prabowo.

Kini, pemerintah fokus pada masalah ekonomi. Hal itu tidak lepas dari prediksi dunia bahwa sepertiga negara dunia atau sekitar 70 negara diprediksi jadi pasien IMF atau mengarah pada kebangkrutan. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan tidak fokus pada masalah alutsista, tetapi pada upaya menjaga republik Indonesia dari berbagai hal.

“Jadi masalah kapan tercapainya pokoknya kita yakin bahwa kita mampu menjaga republik ini. kita punya kekuatan-kekuatan, ketahanan kita luar biasa. Jadi saya kira soal perlengkapan kita, kemampuan industri dalam negeri luar biasa, kita percaya kepada kekuatan kita sendiri,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *