NIAMEY – Sebanyak 100 warga sipil tewas pada Sabtu (2/1/2021) dalam sebuah serangan di dua desa yang terletak di Niger barat. Perdana Menteri Niger, Brigi Rafini mengungkapkan hari tersebut merupakan salah satu hari paling mematikan di Niger.
Rafini mengumumkan jumlah korban tewas dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional pada Minggu (3/1/2021) saat melakukan kunjungan ke wilayah tersebut dan masih belum memberikan kepastian siapa yang akan bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Niger diketahui telah berulang kali mengalami serangan oleh kelompok militan seperti al Qaeda dan ISIS di dekat perbatasannya dengan Mali dan Burkina Faso. Kekerasan merupakan krisis keamanan yang terjadi secara meluas di sekitar wilayah Afrika Barat yang membuat beberapa negara sekutu Barat seperti Prancis mengerahkan pasukan dan sumber daya mereka ke wilayah tersebut.
Selain itu serangan sadis ini juga kterjadi pada hari yang sama saat KPU setempat mengumumkan hasil pemilu putaran pertama untuk menggantikan Presiden Muhamasou Issoufou yang diketahui mengundurkan diri setelah menjabat selama satu dekade di Niger.
Mohamed bazoum, salah satu kandidat yang meraih suara terbanyak apda putaran pertama pemilihan Presiden Niger menyatakan ucapan belasungkawanya pada hari Minggu (3/12/2021) kepada para korban dan keluarga korban.
“Kelompok teroris merupakan ancaman besar bagi kohesi dalam komunitas tidak seperti yang lain.” kata Bazoum dalam sebuah video yang diunggah di media sosial miliknya.
Discussion about this post