HONG KONG – Rumah sakit Hong Kong yang dikenal sangat profesionalisme turut terkena imbas dalam protes anti-pemerintah yang telah melumpuhkan kota tersebut selama kurang lebih lima bulan.
Polisi anti huru hara bersenjatakan perisai dan pentungan menginterogasi seorang wanita hamil di samping tempat tidurnya di bangsal rumah sakit. Hal ini kemudian menjadi masalah bagi pihak rumah sakit sebab mereka harus menjaga kerahasiaan pasien dan standar perawatan yang tinggi.
Pertugas kepolisian tersebut mengabaikan permintaan staf rumah sakit yang tak mengizinkan kedua petugas tersebut masuk ke dalam ruangan wanita tersebut. Wanita berusia 19 tahun itu ditahan karena dituding ikut serta dalam protes ilegal yang terjadi beberapa bulan belakangan.
“Polisi anti huru hara bersenjata datang ke rumah sakit umum dengan peralatan lengkap, yang menakutkan,” kata serong perawat setempat seperti dilansir Reuters.
“Reputasi rumah sakit sedang dihancurkan tidak hanya oleh polisi Hong Kong tetapi juga manajer administrasi Otoritas Rumah Sakit yang mencoba dan menekan kebebasan berbicara di antara para profesional perawatan kesehatan.” lanjutnya.
Otoritas Rumah Sakit saat ini berada di bawah tekanan yang kuat dari pemerintah Tiongkok dan lokal, para pendukung polisi yang menyulitkan mereka untuk memberikan perawatan yang terbaik untuk para pasien insiden portes tersebut.
Namun, sebaliknya pihak polisi justru menyebutkan bahwa kepolisian sangan menghormati privasi para pasien saat melakukan penyelidikan di Rumah Sakit.
“Polisi menghormati privasi pribadi. Saat melakukan penyelidikan atau operasi di rumah sakit, polisi tidak akan mengganggu operasi rumah sakit dan layanan pasien,” kata polisi kata pihak kepolisian.
Discussion about this post