LONDON – Kantor Emirat Sharjah membenarkan kabar kematian Khalid Al Qasimi dengan mengeluarkan pernyataan resmi sehari kemudian atau Selasa (2/7) waktu setempat.
Dalam pernyataan itu dijelaskan bahwa Kepolisian Metropolitan London menanggapi panggilan darurat di Knightsbridge Area, Senin pukul 10.30 waktu setempat.
Pemeriksaan Post-Mortem yang dilakukan pada 2 Juli belum berhasil menentukan penyebab kematian Khalid Al Qasimi.
Khalid Al Qasimi merupakan putra satu-satunya Syekh Sultan bin Muhammad Al Qasimi, pemimpin Emirat Sharjah, satu dari tujuh Emirat yang membentuk Uni Emirat Arab.
Pada usia sembilan tahun, Qasimi pindah ke London, menetap, mengenyam pendidikan dan kemudian berkarier di sana.
Ia berkarier sebagai perancang busana dan memiliki label mode-nya sendiri, Qasimi yang berdiri pada 2008.
UEA mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. “UEA sedang berduka karena kepergian putra mahkota Sheikh Khalid Al Qasimi untuk selama-lamanya. Semoga dia beristirahat dalam damai dan keluarganya diberikan ketabahan dan penghiburan,” kata Kementerian Urusan Kepresidenan UEA.
Kematian Al Qasimi terjadi 20 tahun setelah kakak laki-lakinya, Sheikh Mohammed bin Sultan bin Mohammed Al Qasimi, yang meninggal dunia karena overdosis narkoba di East Grinstead, Sussex Barat.