Raja Belanda Minta Maaf Atas Agresi Militer yang Dilakukan Setelah Kemerdekaan Indonesia

Jajah Indonesia 3,5 abad, raja belanda minta maaf (net)
Jajah Indonesia 3,5 abad, raja belanda minta maaf (net)

JAKARTA – Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Willem-Alexander menyampaikan permohonan maafnya atas pembantaian yang terjadi pada setelah masa penjajahan di Indonesia, tepatnya pada tahun 1945-1949 setelah proklamasi.

“Masa lalu tidak dapat dihapus dan harus diakui setiap generasi secara bergantian. Pada tahun-tahun segera setelah Proklamasi, pemisahan yang menyakitkan terjadi yang menelan banyak korban jiwa,” ujar Raja Belanda dalam konferensi persnya di Istana Bogor pada Selasa (10/3).

Bacaan Lainnya

“Sejalan dengan pernyataan sebelumnya oleh pemerintah saya, saya ingin menyatakan dan mengulangi penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu. Saya melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terkena dampak terus berlanjut dirasakan hingga hari ini,” lanjutnya,

Sebelumnya duta besar Belanda untuk Indonesia juga secara resmi menyatakan permohonan maaf kepada Indonesia akibat adanya kasus pembantaian yang dilakukan Belanda dalam periode tahun 1945-1949 atau yang lebih dikenal dengan agresi militer Belanda I.

Tjeerd de Zwaan, Duta Besar Belanda untuk Indonesia saat itu dengan resmi mengungkapkan permohonan maaf di hadapan para anggota keluarga korban pada 12 September 2013.

Peristiwa pembantaian Rawagede merupakan peristiwa pembantaian penduduk kampung Rawagede (saat ini bernama Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang).

Menelusuri jejak sejarah, Pada 9 Desember 1947 saat tengah melancarkan agresi militer I, sebanyak 431 penduduk setempat menjadi korban pembantaian tersebut saat pasukan Belanda mengepung Bekasi, ribuan rakyat langsung mengungsi ke arah Karawang.

Pertempuran kemudian pecah di daerah antara Karawang dan Bekasi, mengakibatkan jatusnya ratusan korban jiwa dari berbagai kalangan termasuk warga sipil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *