BAGDAD – Setelah naiknya Perdana Menteri Mohammed Allawi ke kursi kekuasaan Irak, warga tak lagi bisa meredam gejolak politik yang ada, mereka melakukan aksi unjuk rasayang terus berlangsung beberapa hari hingga diketahui 8 demonstran Irak ditembak mati petugas keamanan.
Petugas medis dan aktivis di Irak mengungkapkan, setidaknya ada 8 demonstran anti-pemerintah yang ditembak mati oleh pemerintah dan sebanyak 52 orang cedera saat terjadi bentrokan dengan para pengikut ulama Syiah radikal di Irak pada hari Rabu (5/2).
Irak menujuk perdana menteri barunya setelah melewati masa demonstrasi dan prtes rakyat setelah kurang lebih empat bulan lamanya.
Mohammed Tawfiq Allawi, mantan menteri komunikasi sebelumnya diketahui diangkat oleh Presiden Irak Barham Salih sebagai Perdana Menteri setelah pendahulunya, Adel Abdul Mahdi mengundurkan diri pada bulan November di tengah demonstrasi massa anti-pemerintah yang menimbulkan sejumlah korban jiwa.
Sejumlah edia lokal melaporkan bahwa Presiden Saleh memberi sebuah ultimatum kepada parleman untuk mmeutuskan perdana menteri baru setelah kandidat yang sebelumnya ditolak oleh para pemrotes.
Untuk diketahui, Mohammed Tawfik Allawi adalah politisi Irak yang telah menjabat sebagai Perdana Menteri Irak saat ini sejak Februari 2020 setelah diangkat oleh presiden Irak Barham Salih.
Sebelumnya, Dia adalah Menteri Komunikasi di Pemerintah Irak dan juga Menteri Komunikasi di pemerintah Al Maliki dari Mei 2006 hingga Agustus 2007, dan dari 2010 hingga 2012.
