Tentara AS dan Inggris Tewas Akibat Serangan Roket di Irak, Wujud Balas Dendam Iran?

Tentara AS dan Inggris Tewas Akibat Serangan Roket di Irak, Wujud Balas Dendam Iran? 1

Sedikitnya tiga tentara militer tewas setelah pangkalan yang menampung pasukan AS dan Inggris di Irak terkena serangan roket Iran dengan 12 orang lainnya menderita luka-luka atas serangan yang diluncurkan pada Rabu (12/3/2020) tersebut. Namun, hingga kini masih belum ada nama-nama korban yang dirilis oleh pihak berwenang setempat.

Tensi militer Iran dan Amerika Serikat memang terus meninggi semenjak AS membunuh komandan seior Iran, Qasem Soleimani menggunakan pesawat tak berawak pada bulan Januari lalu.

Bacaan Lainnya

Sebelumya pada 8 Januari 2020 Iran mengirimkan belasan rudal ke kamp militer Al-Asad dan menyebabkan ratusan tentara yang berada ditempat tersebut menderita Traumatic Brain Injuries (TBI) atau cedera otak traumatis.

Sebuah pernyataan dari koalisi pimpinan-AS di Irak dan Suriah membenarkan bahwa ada 18 roket yang telah menghantam pangkalan dan tiga personil koalisi telah tewas.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Inggris yang terbunuh adalah anggota Korps Medis Angkatan Darat Kerajaan dan mengungkapkan bahwa pihak keluarga meminta privasi atas korban.

“Keluarga telah diinformasikan dan telah meminta privasi sebelum rincian lebih lanjut dirilis,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut serangan itu sebagai sebuah tindakan pengecut.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga telah angkat bicara, ia mengatakan akan terus bekerja sama dengan AS untuk mendalami kasus serangan roket ini.

“Menteri luar negeri telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS dan kami akan terus berhubungan dengan mitra internasional kami untuk sepenuhnya memahami rincian serangan yang menjijikkan ini,” kata Boris.

Hingga kini, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, namun banyak spekulasi bahwa serangan ini merupakan serangan dari Iran, sebagai bentuk salah satu balas dendam Iran atas kematian Qasem Soleimani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *