CALIFORNIA – Walt Disney Co mengungkapkan pihaknya akan memberhentikan sekitar 28.000 karyawannya. Hal ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat bisnis taman hiburan ‘babak belur’ karena menjadi salah satu sektor yang harus ditutup di tengah pandemi.
Nantinya sekitar dua pertiga dari karyawan yang terkena pemecatan akan dialihkan menjadi pekerja paruh waktu. Seperti yang disampaikan pihak Disneyland pada Selasa (29/9/2020).
Untuk diketahui Walt Disney terpaksa harus menutup taman hiburannya seperti Disney World, Disneyland dan Disney Sea yang tersebar di berbagai belahan dunia saat penyebaran virus Covid-19 terus meningkat pada awal tahun 2020 ini. Namun, menjelang akhir tahun 2020 Disneyland kembali diizinkan untuk beroperasi kembali meski harus dilakukan pembatasan pekerja dan pengunjung yang ketat agar tercipta jarak fisik antar pengunjung dan pegawai Disneyland.
“Kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk memulai proses pengurangan tenaga kerja kami di segmen Taman, Pengalaman dan Produk kami di semua tingkatan,” ucap Ketua Unit Taman Walt Disney Co Josh D’Amaro, .
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Josh mengungkapkan langkah yang diambil pihak Disney memang cukup berat namun terpaksa harus dilakukan.
Sebelumnya pihak manajemen sudah menghindari pemecatan karyawan namun perusahaan tidak bisa terus membayar tunjangan kesehatan pekerja untuk mereka yang dirumahkan sejak bulan April lalu. Apalagi biaya perawatan taman hiburan terus berjalan.
“Namun, kami tidak dapat secara bertanggung jawab tetap memiliki staf penuh saat beroperasi pada kapasitas terbatas seperti itu,” lanjut Josh.
Diketahui selama ini Disney World di Florida sudah mmebuka lapangan pekerjaan bagi 77.000 karyawannya, sementara Disneyland di Califoria tercatat mempekerjakan sebanyak 32.000 karyawan.
Pihak Disney juga sudah mendesak kepada pemerintah California untuk mengeluarkan kebijakan agar Disneyland di kawasan tersebut bisa kembali membuka taman hiburannya.
Discussion about this post