WASHINGTON – Tim Hukum kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Sabtu (21 November 2020) menyabutkan tim kampanyenya menginginkan penghitungan ulang suara dalam pemilihan Presiden Georgia setelah hasil menyatakan bahwa Joe Biden yang memenangi pemilihan AS di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Republik Brad Raffensperger mengesahkan hasil pemilihan pada negara bagian tersebut yang menyatakan bahwa Biden unggul dari lawannya trump dengan selisih 12.670 suara atau sekitar 0,25 persen.
“Hari ini, kampanye Trump mengajukan petisi untuk penghitungan ulang di Georgia. Kami berfokus untuk memastikan bahwa setiap aspek Hukum Negara Bagian Georgia dan Konstitusi AS dipatuhi sehingga setiap suara sah dihitung. Presiden Trump dan kampanyenya terus menuntut penghitungan ulang yang jujur di Georgia, yang harus menyertakan pencocokan tanda tangan dan pengamanan penting lainnya.” berikut isi pernyataan dari tim kampanye Donald Trump.
Dalam peernyataan itu disebutkan jika tidak ada penyocokan tanda tangan, besar kemungkinan jika surat suara yang dihitung merupakan surat suara palsu.
“Tanpa pencocokan tanda tangan, penghitungan ulang ini akan menjadi palsu dan sekali lagi memungkinkan penghitungan suara ilegal,” lanjut pernyataan tersebut.
Untuk diketahui, Joe Biden berhasil memenangkan Pilpres AS 2020, Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat itu bahkan mendapat perolehan suara terbanyak dibandingkan presiden lain dalam sejarah Amerika.
Pada hari Rabu (4/10/2020) lalu Biden memecahkan rekor perolehan suara yang sebelumnya dipegang oleh Barack Obama, Biden berhasil mengumpulkan 71,2 juta suara sedangkan Obam pada tahun 2008 silam memperoleh 69,4 juta suara.
Discussion about this post