BEIJING – Tiongkok baru saja melakukan peluncuran pesawat ruang angkasa robotiknya yang berhasil mengudara pada Selasa (24/11/2020) dini hari waktu setempat. Pesawat luar angakasa ini memiliki misi untuk mengambil sampel permukaan bulan sejak tahun 1970-an lalu mengutip Reuters.
Long March-5, roket robot pembawa terbesar di China, diluncurkan pada pukul 4:30 pagi waktu setempat. Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menyebut peluncuran itu sukses, roket yang membawa pesawat ruang angakasa tersebut berhasil meluncur dengan mulus dan ‘mengantar’ pesawat ruang angkasa ke orbit.
Misi Chang’e-5 akan berupaya mengumpulkan materi bulan untuk membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal-usul dan pembentukan bulan. Misi tersebut akan menguji kemampuan Tiongkok untuk memperoleh sampel dari jarak jauh sebelum melakukan misi yang lebih kompleks.
Jika misi tersebut selesai sesuai rencana, ini akan menjadikan Tiongkok sebagai negara ketiga yang mengambil sampel bulan, bergabung dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet.
“Tantangan terbesar adalah pekerjaan pengambilan sampel di permukaan bulan, lepas landas dari permukaan bulan, pertemuan dan berlabuh di orbit bulan, serta masuk kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi,” kata Pei, juga direktur dari Pusat Eksplorasi Bulan dan Rekayasa Luar Angkasa administrasi antariksa.
Ia juga menyebut memperlajari objek luar angkasa dengan cara seperti ini akan lebih efisien.
“Kami dapat melakukan pengambilan sampel melalui penjelajahan keliling dan pendaratan di bulan, tetapi lebih intuitif untuk mendapatkan sampel untuk melakukan penelitian ilmiah – metodenya lebih langsung,” lanjut Pei.
Discussion about this post