XINJIANG – Tiongkok melakukan pengujian virus Covid secara massal pada hampir 5 juta penduduk di kota Xinjiang setelah salah satu warganya ditemukan positif Covid-19 pada hari Sabtu (24/10/2020).
Setelah dilakukan tes massal ini dilaporkan sebanyak 137 orang teridentifikasi positif Covid dan seluruhnya tidak menunjukan gejala menurut Komisi Kesehatan Xinjiang. Ini adalah jumlah harian tertinggi kasus Covid-19 tanpa gejala yang dilaporkan Tiongkok sejak 7 bulan terakhir CNN.
Sampai hari Minggu (25/10/2020) sekitar 2,8 juta orang telah dilakukan tes massal dan ditargetkan akan rampung pada Selasa (27/10/2020) ini.
Wabah ini sudah yang kedua kalinya tersebar kembali sejak gelombang kedua infeksi virus Covid berhasil dikendalikan pada bulan Maret lalu.
Selama Covid-19 menjadi wabah yang mengerikan di Tiongkok, Xinjiang menjadi salah satu kota sasaran tindakan penguncian yang ketat setara dengan yang diberlakukan di kota Wuhan (pusat utama penyebaran virus) meskipun Xinjiang saat itu hanya melaporkan sekitar 70 kasus dan 3 kasus kematian pada awal penyebarannya.
Diketahu sejumlah sekolah di Kashgar telah ditutup dan para penduduk di daerah tersebut tidak diizinkan meninggal kota kecuali jika hasil tes yang mereka lakukan menunjukan hasil negatif.
Kasus pertama yang ditemui di kashgar adalah seorang perempuan, ia dikabarkan tidak menunjukan gejala apapun selama bekerja di sebuah pabrik konveksi di wilayah Shufu.
Pada awal bukan Oktober ini Kota Qingdao sudah melakukan tes Covid-19 untuk seluruh penduduknya yang memiliki populasi sekitar 9 juta jiwa. Pada bulan Mei lalu Tiongkok diketahui melakukan tes Covid-19 kepada 11 juta penduduk Wuhan yang diketahui merupakan pusat pertama penyebaran virus Covid-19.
