TOKYO – Tokyo mengkonfirmasi 224 kasus covid baru pada hari Kamis (9/7), angka ini menjadi rekor tertinggi di Ibukota Jepang tersebut.
Sekitar sebulan setelah Jepang mencabut keadaan darurat pada 25 Mei lalu, infeksi terus bertambah di kota metropolitan yang berpenduduk 14 juta jiwa itu, tetapi pemerintah enggan memberlakukan kembali pembatasan karena takut adanya keterpurukan ekonomi lebih lanjut.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengungkapkan adanya kenaikan angka kasus baru ini karena adanya peningkatan tes pengujian covid, dari 3.400 orang yang menjalani tes 224 diantaranya terdeteksi positif terinfeksi Covid-19.
Koike, yang memenangkan pemilihan ulang sebagai gubernur pada hari Minggu, telah berjanji untuk meningkatkan kapasitas tes menjadi 10.000 tes covid tiap harinya.
“Meskipun peningkatan (pengujian) merupakan faktor yang berkontribusi, kita perlu lebih waspada dalam memantau tren pada orang yang terinfeksi,” kata Koike dalam konferensi pers berbasis daring atau online.
“Infeksi di distrik kehidupan malam masih membentuk sejumlah kasus tertentu, tetapi kami baru-baru ini juga melihat peningkatan dalam kasus di antara kaum muda yang makan bersama.” lanjutnya.
USia diantara kasus-kasus yang baru ini juga tidak berubah, dengan orang yang paling banyak mereka yang berusia 20 hingga 30-an, yang mengisi sekitar 75% dari total kasus yang ada di Tokyo.
“Saat ini ada banyak kasus positif di antara orang-orang dalam kelompok usia saya sehingga saya merasa seperti tidak dapat menurunkan kewaspadaan saya,” kata Taishi Takeuchi, seorang siswa berusia 22 tahun kepada Reuters.
Discussion about this post