JAKARTA – Pasukan penyelam Dislambair Koarmada I TNI AL menuturkan sebelum menemukan kotak hitam alias Black Box, Flight Data Recorder (FDR) Pesawat Sriwijaya Air, SJ-182 di Perairan, mereka menunaikan shalat dan bermunajat kepada Allah agar dimudah dalam tugasnya.
Dua penyelam Dislambair Koarmada I nampak khusyuk meskipun keduanya masih mengenakan pakaian menyelam yang masih basah, mereka melaksanakan Salat di tepi pagar kapal TNI AL ditengah lautan.
“Doa kami kepadamu ya Allah, mudahkan usaha kami dalam membantu sesama kami, Amin,” tulis akun instagram Koarmada I.
View this post on Instagram
Setelah menunaikan shalat, keduanya kembali melakukan penyisiran dibawah laut untuk mencari kotak hitam, tak lama para penyelam berhasil menemukan titik lokasi kotak hitam tersebut.
“Kita dapat titik koordinatnya dari KRI Rigel, langsung melakukan pencarian ke circle, ketemu puing-puing dan kita pindahkan jangkar, kita voting awal lagi, dan setelah voting baru kita mulai survei lagi (menyelam), objek materialnya agak besar dan tetap kita angkat,” kata Katim Penyelam Koarmada I, Mayor Laut Iwan Churniawan
Pencarian berlanjut hingga pukul 11.00 WIB. Timnya kemudian menemukan beacon, salah satu bagian dari black box yang mengeluarkan sonar atau sinyal yang ditangkap oleh radar.
“Proses penemuannya panjang, mulai dari awal kita temukan bongkahan besar pesawat, kemudian teruskan pencarian sampai pukul 11.00 WIB dapat beacon,” ujar dia.
“Siang dapat casing FDR, terus terakhir menyelam bareng tiga rekan saya, dapat FDR-nya, CVR masih perlu dicari, namun kami meyakini semua bahwa beacon yang ada CVR juga akan ditemukan di sekitar situ,” tutupnya.
Discussion about this post