JAKARTA – Penyedia layanan transportasi online Gojek mengeluarkan keputusan yang cukup mengejutkan menanggapi pandemi Covid-19 yang terus berimbas ke perusahaan tersebut. Keputusan ini diumumkan saat meeting yang digelar dalam 16 sesi yang dihadiri oleh seluruhn karyawan Gojek pada Selasa (23/6).
Meeting ini diadakan dengan mengundang seluruh divisi Gojek termasuk co-CEO. Dalam meeting ini terdapat dua keputusan yang diambil oleh Gojek.
Pertama adalah menghentikan beberapa layanan Gojek non-inti yang terdampak pandemi. Kedua adalah perampingan struktur perusahaan menyeluruh agar dapat mengoptimalisasi keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang.
Menurut sebuah sumber menanggapi hasil meeting tersebut maka nantinya akan ada sekitar 430 karyawan Gojek yang akan berhenti bekerja di perusahaan transportasi online nomor satu di Indonesia tersebut. Jumlah ini merupakan sekitar 9% dari total jumlah karyawan Gojek seluruhnya mengutip Techinasia.
Sebagian besar berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival. Pengurangan karyawan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Gojek setelah terdampak pandemi Covid-19.
“Langkah yang telah diumumkan ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti,” kata pihak Gojek dalam pernyataan resminya.
Kabar tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan Gojek ini memang sudah beredar sejak beberapa waktu lalu, namun pada saat itu Gojek masih tidak memberikan pernyataan resmi mengenai PHK ini.