WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump diketahui memecat Menteri Pertahanan Mark Esper pada hari Senin (9/11/2020) lalu, langkah yang diambil Trump ini cukup mengejutkan. Apalagi Presiden Amerika Serikat itu melengserkan Esper karena kemarahannya pada Pemimpin Petagon tersebut yang diyakini Trump tidak setia kepadanya.
Keputusan tersebut sebelumnya sudah diperkirakan oleh banyak kalangan, karena Trump diketahui sudah terlihbat cekcok dengan Esper sejak musim panas lalu.
Sementara itu langkah yang diambil Trump diperkirakan bisa dapat mengganggu kerja sama internasional dan kepemimpinan Pentagon serta menimbulkan ketidakpastian dalam periode transisi masa kepresidenan Donald Trump dan Joe Biden.
Namun sebelumnya juga diketahui Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper dilaporkan tengah menyiapkan surat pengunduran diri dari jabatannya seperti yang disampaikan tiga pejabat pertahanan saat ini.
Sebenarnya bukan hal yang asing bagi sekretaris kabinet untuk menyiapkan surat pengunduran diri yang tidak bertanggal selama masa transisi presiden dan memberikan panglima tertinggi kesempatan untuk menggantikannya untuk masa jabatan kedua.
“Spekulasi tentang kemungkinan pengunduran diri pejabat Kabinet adalah permainan parlor setelah pemilihan,” kata Jonathan Hoffman, asisten menteri pertahanan untuk urusan publik, dalam sebuah pernyataan resminya mengutip NBCNews.
Namun pejabat pertahanan yang menyampaikan informasi tersebut mengungkapkan Esper menyiapkan suratnya karena dia adalah salah satu pejabat Kabinet yang sudah lama diperkirakan akan ‘diusir’ setelah pemilihan berlangsung.
