Lakukan Penelitian, India Luncurkan Robot ke Luar Angkasa

Dibanding hewan, India lebih pilih luncurkan robot ke luar angkasa (net)
Dibanding hewan, India lebih pilih luncurkan robot ke luar angkasa

NEW DELHI – Hewan merupakan makhluk hidup pertama yang dikirim ke luar angkasa. Namun, kini India akan menjadi negara pertama yang berhasil meluncurkan robot ke luar angkasa.

Pemerintah India telah mengeluarkan dana sebesar $1.4 miliar atau sekitar 19,5 triliun Rupiah kepada Indian Space Research Organisation (ISRO) untuk penerbangan luar angkasa berawak pertama pada tahun 2022 mendatang.

Bacaan Lainnya

Mereka berharap dapat menggunakan roket terberat di negara itu, yakni kendaraan Peluncuran Satelit Geosynchronous Mark III atau GSLV Mk-III untuk penerbangan luar angkasa.

Seperti yang dilaporkan BBC, tak seperti negara lainnya yang sudah melakukan penerbangan ke luar angkasa, India tidak menggunakan hewan sebagai percobaan mereka. India lebih memilih untuk menggunakan robot yang dirancang agar mirip dengan manusia dan akan meneliti apakah ada radiasi berbahaya di luar angkasa dan apakah manusia bisa berada dalam ruang angkasa dalam jangka waktu yang lama.

“Ini adalah program nasional yang sangat ambisius dan menantang. Tetapi sebelum orang India diterbangkan ke luar angkasa, dua penerbangan dengan humanoids akan menguji batas modul kru,” ucap ketua ISRO dan ilmuwan roket terkenal, kata K Sivan.

Sebelumnya, India juga baru saja melepaskan pesawat ke luar angkasa, misi ini diberi nama Chandrayaan-2.

Chandrayaan-2 akan mencoba mendarat di kutub selatan bulan yang hanya sedikit dieksplorasi oleh para peneliti.

Misi ini akan fokus pada permukaan bulan, mencari air dan mineral, juga mengukur gempa bulan.

India akan menggunakan roketnya yang paling kuat, Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III (GSLV Mk-III), dalam misi ini. Beratnya 640 ton (hampir 1,5 kali berat 747 jet jumbo bermuatan penuh) dengan tinggi 44 meter (144ft) atau sama dengan tinggi bangunan 14 lantai.

Sedangkan pesawat ruang angkasa memiliki berat 2,379kg (5,244lb) dan memiliki tiga bagian yang berbeda: pengorbit, pendarat dan penjelajah.

Sementara untuk robot yang akan mendarat di bulan diberi nama Vikram, (nama pendiri ISRO) dengan berat 27kg, ia membawa alat yang akan menganalisis permukaan bulan dan mengirimnya ke bumi untuk diteliti lebih lanjut.

Selain itu, ada juga robot penjelajah yang diberi nama Pragyan yang berarti kebijaksanaan dalam bahasa Sangsekerta akan mengirimkan data dan gambar ke bumi untuk dianalisis oleh para peneliti.

Perjalanan ini akan menempuh jarak sekitar 384.000 km dan ISRO berharap pendarat akan mendarat di Bulan pada 6 atau 7 September.

ISRO memanfaatkan gravitasi bumi untuk mengorbit di bumi sebelum akhirnya masuk ke orbit Bulan, sebab India tak memiliki pesawat yang cukup kuat untuk langsung melepaskan roket langsung ke Bulan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *