Bahaya Kabut Asap di New Delhi Ternyata Sudah Setara Konsumsi Dua Bungkus Rokok Per Hari!

Bahaya kabut asap di New Delhi setara konsumsi dua bungkus rokok per hari! (net)
Bahaya kabut asap di New Delhi setara konsumsi dua bungkus rokok per hari! (net)

NEW DELHI – Kabut asap di New Delhi sudah masuk dalam kategori berbahaya. Sejak Selasa (29/10), pihak berwenang bahkan berencana untuk menutup sementara sekolah dan menunda beberapa penerbangan yang bisa terganggu akibat kabut asap tersebut.

Kabut tebal dan berbahaya seperti ini bukan hal baru di New Delhi. Peristiwa semacam ini sering terjadi di India  karena emisi kendaraan, pembakaran hutan di negara-negara tetangga, juga karena kembang api dari perayaan Diwali, yakni festival lilin dan lampu masyarakat Hindu seperti yang dilaporkan Nytimes. Namun, beberapa tahun terakhir masalah kabut asap ini semakin memburuk.

Bacaan Lainnya

Pada Selasa (29/10) lalu, tingkat partikel polusi udara mencapai lebih dari 700 mikrogram per meter kubik di beberapa bagian kota New Delhi. Para ahli menyebutkan bahwa bahaya polusi ini setara dengan mengonsumsi dua bungkus rokok per hari!

Pihak berwenang di New Delhi sudah berupaya untuk mengurangi kabut asap di daerah tersebut dengan berbagai cara, seperti pelarangan petasan sebelum perayaan Diwali. Larangan tersebut berjalan dengan baik, namun masalah baru mulai berdatangan, salah satunya yakni pembakaran hutan ilegal yang menyebabkan kabut asap semakin parah.

Imran Hussain, Menteri Lingkungan Hidup New Delhi, mengungkapkan bahwa ia sudah mengirim surat untuk para petinggi negara agar dapat mengurangi pembakaran lahan di sektor pertanian. Namun, hingga kini masih belum ada tindakan yang dilakukan.

Kebakaran lahan ditambah dengan polusi yang disebabkan dari knalpot mobil/motor, emisi cerobong asap dan pembakaran sampah yang semakin memperparah kualitas udara. Bahkan, Dewan Pengendalian Polusi Pusat menyebutkan bahwa saat ini tingkat polusi di Delhi masuk dalam kategori terburuk.

Sebuah jurnal medis yang dikeluarkan pada bulan lalu yang bertajuk “The Lancet” mengungkapkan bahwa polusi tersebut menyebabkan 2,5 juta kematian di India pada tahun 2015 lalu.

Wakil Kepala Menteri New Delhi, Manish Sisodia mengucapkan bahwa seluruh opsi yang diberikan untuk mengurangi polusi udara sedang dipertimbangkan. Sebelumnya, ada masukan mulai dari pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan mulai membuat hujan buatan untuk membersihkan udara dari bahaya polusi yang terus mengancam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *