Prediksi Perkembangan Teknologi VR dan AR dengan Hadirnya 5G

Perkembangan Teknologi VR
Perkembangan Teknologi VR (Pexels)

SAN FRANSISCO – Hadirnya standar telekomunikasi selular 5G memungkinkan peluang terciptanya pengalaman yang menggabungkan dunia fisik dan virtual semakin kuat. Hal itu diungkapkan oleh seorang ekesekutif terkemuka dari Qualcomm, perusahaan produsen chip terkemuka yang terkenal dengan merek ‘Snapdragon’-nya.

Penny Baldwin, CMO Qualcomm, menyinggung topik ini di gelaran 2019 Brand Marketing Summit, sebuah acara yang diadakan oleh Grup Incite di San Fransico.

Koneksi berkecepatan tinggi yang dihadirkan oleh 5G, menurutnya, akan memungkinkan pengalaman fisik yang lebih signifikan secara digital, melalui teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

“Itu (VR/AR) pada dasarnya menyatukan dunia fisik dengan dunia virtual Anda. Dan itu, akan membawa beberapa (manfaat) aplikasi pemasaran yang lebih powerfull,” kata Baldwin, sebagaimana kami rujuk dari WARC.

Sebagai contoh, Baldwin memprediksikan bahwa di masa yang akan datang, berbelanja furnitur yang bentuk dan warnanya harus dicocokan dengan konsep desain rumah tidak lagi mengharuskan pembeli datang langsung ke toko fisik.

“Anda bisa berdiri di rumah, berbelanja secara virtual, melihat semua citra yang bisa Anda pertimbangkan untuk diaplikasikan pada ruangan rumah dan Anda melihatnya (di dunia virtual) dengan data volumetrik,” katanya.

Di pengalaman virtual tersebut kita tidak melihat citra gambar dalam bentuk panel tunggal, tapi sudah dalam bentuk tiga dimensi, sehingga kita sebagai konsumen dimungkinkan melihat dengan tepat bagaimana kombinasi sofa dan meja yang sesuai dengan ruang tamu kita.

Pengalaman yang “lebih digital” ini juga akan berdampak ke pola ritel, di mana mitra penjualan dapat melakukan “repeat order” melalui perangkat pintar dan dengan cepat bisa melihat barang dagangan baru yang sesuai dengan preferensi mereka.

Baldwin juga memberi catatan bahwa teknologi 5G yang secara teori memungkinkan penggunanya untuk mengunduh film definisi tinggi (HD) dalam waktu kurang dari satu menit, akan memberi dampak signifikan terhadap pola konsumsi konten.

“Konsumsi video diperkirakan akan meningkat 9x pada tahun 2022. Streaming video akan menjadi seperti streaming audio hari ini.” sambungnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *