BOGOTA – Masa lockdown Kolombia akan diperpanjang dua minggu lagi untuk mencoba menahan penyebaran virus corona baru, kata Presiden Ivan Duque pada hari Selasa (6/5) seperti dilansir Reuters.
Negara yang telah melaporkan lebih dari 8.600 kasus yang dikonfirmasi, yang menyebabkan 378 kematian itu diketahui memulai karantina nasional pada 24 Maret lalu.
“Antara 11 Mei dan 25 Mei kami akan memperpanjang isolasi pencegahan wajib tetapi memulihkan ruang untuk kehidupan yang produktif,” kata Duque dalam sebuah siaran televisi nasional setempat.
Sektor industri, penjualan mobil dan barang-barang lainnya diperbolehkan beroperasi kmebali pada 11 Mei nanti. Selain itu, sektor Manufaktur dan Konstruksi juga diperbolehkan beroperasi kembali.
“Kami juga akan mulai mengambil langkah-langkah dalam mengaktifkan ritel, yang juga akan memiliki tingkat tanggung jawab dan penerapan protokol,” ucap Duque.
Kota tanpa kasus virus Covid-19 juga dapat mulai dibuka kembali namun perayaan acara besar masih akan dilarang, sama halnya dengan pembukaan bar dan klub yang masih dilarang pihak berwenang.
Anak-anak yang berusia antara 6 hingga 17 tahun dapat pergi ke luar rumah sebanyak tiga kali seminggu selama 30 menit, namun mereka yang berusia 14 tahun ke bawah perlu ditemani oleh orang dewasa.
Penguncian ini berimbas pada rakyat kelas menengah ke bawah, yang kebanyakan harus terputus dari pekerjaan mereka.
Diketahui, Pemerintah Duque juga telah menyisihkan dana hingga miliaran dolar untuk kesejahteraan bagi kaum miskin di negara itu serta untuk perusahaan independen untuk mengurangi krisis ekonomi dan meningkatkan jumlah pengangguran di negara tersebut.
Negara dengan ekonomi terbesar keempat di Amerika Latin ini telah dihantam oleh penyakit COVID-19 dan berakibat pada ajloknya harga minyak dan terpaksa ditutupnya beberapa sektor bisnis selama dilakukannya penguncian.
