Saham BUMN Kompak Jeblok, Karena Ahok Kah?

Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG -IST

JAKARTA – Kabar penunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai salah satu pimpinan di BUMN, justru direspon negatif pasar. Saham BUMN kompak melemah.

Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dibuka menguat ke posisi Rp 310 per saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (13/11) saham dengan kode KRAS itu terpantau koreksi 1,31 persen ke level Rp 302 per saham.

Bacaan Lainnya

Saat jeda perdagangan, saham Krakatau Stell turun 1,31 persen ke Rp 302. Sejak awal tahun, saham Krakatau Steel sudah melemah 24,88 persen.

Selain KRAS, Ahok diprediksi akan menempati posisi penting pada PT Inalum (Persero). Untuk diketahui, Inalum sendiri merupakan holding BUMN pertambangan yang meliputi PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Ketiga saham tersebut, juga tak terangkat pada perdagangan Kamis (14/11) hari ini. Saham Timah dibuka stagnan pada posisi Rp 800 per saham.

Pada perdagangan sebelumnya, saham Timah turun 1,25 persen ke level Rp790. Setelah dibuka stagnan, saham dengan kode TINS itu justru koreksi 1,25 persen ke Rp 790 pada sesi I. Sejak awal tahun, saham Timah berhasil menguat 4,64 persen.

Sementara itu, saham Bukit Asam terpantau tak bergerak di level Rp 2.550 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham Bukit Asam turun 4,71 persen ke level Rp 2.430 per saham.

Tak jauh berbeda dengan saham Timah, saham Bukit Asam juga melemah 4,71 persen ke 2.430 pada jeda perdagangan. Sejak awal tahun, saham dengan kode PTBA ini turun tajam 43,49 persen.

Saham Antam juga terpantau stagnan di level Rp 820 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham Antam melemah 1,83 persen ke posisi Rp 805.

Setelah dibuka stagnan, saham dengan kode ANTM itu berada di zona merah dengan turun 1,83 persen ke Rp 805 per saham.

Di sisi lain, saat ini terdapat dua perusahaan pelat merah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta tak memiliki direktur utama, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Saham Bank Mandiri dibuka stagnan di posisi Rp 6.875 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham Mandiri turun 1,82 persen ke Rp 6.750.

Setelah dibuka stagnan, saham Mandiri juga turun 1,82 persen ke Rp 6.750. Sedangkan, Saham Bank BTN dibuka stagnan di level Rp 1.840 per saham. Pada perdagangan kemarin, saham BTN turun 0,54 persen ke Rp1.830 per saham.

Setelah tak bergerak, saham BTN melemah 0,54 persen ke Rp 1.830 per saham. Di luar perusahaan pelat merah yang tercatat di bursa, Ahok disebut berpeluang memimpin PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *