MEKAH – Badan Arab Saudi tengah mempersiapkan aturan untuk mengendalikan kerumunan dalam rangka persiapan pembukaan sebagian wilayah di Masjidil Haram dan Ka’bah.
Masjidil Haram nantinya hanya akan menampung sekitar 40% dari total kapasitas seluruhnya untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Sementara untuk para jemaah umrah akan diminta untuk mengurus izin masuk Masjidil Haram melalui aplikasi Tawakkalna agar dapat mmebatasi jumlah orang yang memasuki kawasan masjid.
Kamera pemantau suhu tubuh akan dipasang diseluruh pintu masuk dan keluar untuk memantau keadaan terkini para jemaah. Nantinya setiap jemaan yang memiliki suhu tubuh diatas rata-rata akan dicegah untuk memasuki kawasan Masjidil Haram dan akan dirujuk ke dokter yang disiapkan otoritas kesehatan setempat.
Para jemaah akan diwajibkan memakai masker dan menerapkan jarak fisik untuk mengurangi tingkat resiko penyebaran virus.
Lantai pertama akan digunakan untuk mereka yang akan melaukan tawaf, sementara mereka yang berkebutuhan khusus akan dialihkan ke lantai dua masjid.
Untuk diketahui tahun ini ibadah haji hanya akan dibatasi untuk para jemaah yang berasal dari Arab Saudi, pemerintah setempat sudah melarang jemaah dari luar negeri untuk mengurangi penyebaran virus. Indonesia sendiri telah membatalkan keberangkatan haji tahun 2020 ini.
Berikut protokol kesehatan untuk jemaah haji yang disiapkan oleh kementrian kesehatan setempat:
1. Jumlah jemaah yang diizinkan melakukan ibadah haji hanya sekitar 1.000 jemaah.
2. Seluruh jemaah akan dites sebelum memasuki kawasan Masjidil Haram.
3. Hanya muslim di bawah usia 65 yang akan diizinkan untuk melakukan haji tahun ini.
4. Semua jamaah akan diminta untuk mengkarantina diri setelah mereka menyelesaikan ritual haji.
5. Semua pekerja dan relawan akan dites sebelum ibadah haji dimulai.
